Pengertian Asimilasi - Secara umum pengertian asimilasi adalah penyatuan atau peleburan dua kebudayaan yang berbeda yakni kebudayaan luar yang bercampur dengan kebudayaan local sehingga tidak dapat lagi dibedakan antara keduanya.
Sedangkan menurut ilmu sosiologi pengertian asimilasi adalah proses sosial dalam taraf lanjut yakni usaha-usaha untuk mengurangi setiap perbedaan antar individu ataupun kelompok sosial. Biasanya proses ini diikuti dengan penyatuan tindakan, sikap mental, dan upaya untuk memprioritaskan kepentingan bersama. Apabila seseorang melakukan proses asimilasi terhadap suatu kelompk, maka dia tidak akan membedakan dirinya lagi pada kelompok tersebut.
Pengertian asimilasi menurut vander zanden mendefinisikan bahwa asimilisi merupakan bagian dari proses yang terjadi antara dua kelompok atau lebih melalui tahapan-tahapan tertentu seperti pikiran, toleransi, dan tindakan yang pada akhirnya akan menimbulkan pencampuran kebudayaan akibat perubahan budaya-budaya pada masing-masing kelompok masyarakat yang akhirnya menjadi suatu kesatuan.
2. Pengertian Asimilasi Menurut Alvin L Bertrand
Alvin L Bertrand memberikan definisi terhadap pengertian asimilasi yakni proses sosial yang memiliki tingkatan lebih lanjut yang dapat terbentuk dikarenakan dua kelompok masyarakat dengan budaya yang berbeda hidup dalam kurun waktu yang cukup lama secara berdampingan. Sehingga lama-kelamaan akan terjadi pergeseran unsur-unsur kebudayaan membentuk budaya baru yang bersifat campuran.
1. Saling Menghargai
Masyarakat yang akan melakukann proses asimilasi harus memiliki sikap saling menghargai dan tidak mentah-mentah menolak kebudayaan asing yang dating. Kebudayaan asing juga memiliki hal-hal positif. Banyak hal yang dapat diambil dari kebudayaan baru.
2. Toleransi
Sikap toleransi mengajarkan kita untuk saling menghargai pendapat orang lain. Dengan menjnjung tinggi sikap toleransi maka asimilasi dapat dengan mudah terjadi. Hal ini dikarenakan sikap toleransi dapat mengajarkan kita bagaimana cara menahan egoism dan emosi sesaat. Dengan adanya sikap toleransi maka dua kebudayaan yang berbeda dapat hidup berdampingan secara damai.
3. Sikap Terbuka
Dengan sikap terbuka yang dimiliki oleh masing-masing masyarakat, maka dua kebudayaan yang berbeda dapat dijadikan satu sehingga kehidupan masyarakat bisa sejahtera dan damai.
Sedangkan menurut ilmu sosiologi pengertian asimilasi adalah proses sosial dalam taraf lanjut yakni usaha-usaha untuk mengurangi setiap perbedaan antar individu ataupun kelompok sosial. Biasanya proses ini diikuti dengan penyatuan tindakan, sikap mental, dan upaya untuk memprioritaskan kepentingan bersama. Apabila seseorang melakukan proses asimilasi terhadap suatu kelompk, maka dia tidak akan membedakan dirinya lagi pada kelompok tersebut.
Pengertian Asimilasi
1. Pengertian Asimilasi Menurut Vander ZandenPengertian asimilasi menurut vander zanden mendefinisikan bahwa asimilisi merupakan bagian dari proses yang terjadi antara dua kelompok atau lebih melalui tahapan-tahapan tertentu seperti pikiran, toleransi, dan tindakan yang pada akhirnya akan menimbulkan pencampuran kebudayaan akibat perubahan budaya-budaya pada masing-masing kelompok masyarakat yang akhirnya menjadi suatu kesatuan.
2. Pengertian Asimilasi Menurut Alvin L Bertrand
Alvin L Bertrand memberikan definisi terhadap pengertian asimilasi yakni proses sosial yang memiliki tingkatan lebih lanjut yang dapat terbentuk dikarenakan dua kelompok masyarakat dengan budaya yang berbeda hidup dalam kurun waktu yang cukup lama secara berdampingan. Sehingga lama-kelamaan akan terjadi pergeseran unsur-unsur kebudayaan membentuk budaya baru yang bersifat campuran.
Proses Asimilasi
Proses asimilasi berlangsung jika antar individu ataupun kelompok sudah tidak ada lagi batasan perbedaan. Semuanya saling melebur menjadi satu demi kepentingan dan tujuan bersama. Hasil dari suatu proses asimilasi yakni tipisnya batasan perbedaan antar individu ataupun kelompok sehingga persatuan semakin mudah tercapai.1. Saling Menghargai
Masyarakat yang akan melakukann proses asimilasi harus memiliki sikap saling menghargai dan tidak mentah-mentah menolak kebudayaan asing yang dating. Kebudayaan asing juga memiliki hal-hal positif. Banyak hal yang dapat diambil dari kebudayaan baru.
2. Toleransi
Sikap toleransi mengajarkan kita untuk saling menghargai pendapat orang lain. Dengan menjnjung tinggi sikap toleransi maka asimilasi dapat dengan mudah terjadi. Hal ini dikarenakan sikap toleransi dapat mengajarkan kita bagaimana cara menahan egoism dan emosi sesaat. Dengan adanya sikap toleransi maka dua kebudayaan yang berbeda dapat hidup berdampingan secara damai.
3. Sikap Terbuka
Dengan sikap terbuka yang dimiliki oleh masing-masing masyarakat, maka dua kebudayaan yang berbeda dapat dijadikan satu sehingga kehidupan masyarakat bisa sejahtera dan damai.
Faktor-Faktor Pendorong Asimilasi
1. Kesempatan Pada Bidang Ekonomi Yang SederajatKeuangan yang seimbang pada suatu kelompok masyarakat dapat mengurangi terjadinya ketimpangan ekonomi. Hal ini dikarenakan tidak adanya rasa iri terhadap sesama karena kondisi ekonomi yang seimbang. Oleh karena itu, asimilasi epat terjadi pada suatu kelompok masyarakat yang memiliki kondisi ekonomi seimbang. Apabila kondisi ekonomi terjadi gap ataupun ketimpangan sosial maka akan mengakibatkan munculnya rasa kecurigaan adanya praktik neokolonialisme dan eksploitasi terhadap golongan kaya.
Ketimpangan ekonomi yang menimbulkan gap antara golongan kaya dan golongan miskin akan semakin mempercepat perpecahan dikarenakan rasa iri dan curiga yang besar golongan miskin terhadap golongan kaya. Selain itu, mereka juga merasa tidak adil. Perbedaan antara Negara maju dan Negara miskin yakni pada pemerataan ekonominya. Pada Negara miskin, karena ketidakadilan tersebut maka golongan miskin akan merasa semakin benci dan perpecahan mulai marak terjadi.
2. Adanya Sikap Saling Terbuka Antar Penguasa Golongan Masyarakat
Para penguasa elit dibutuhkan untuk bersikap saling menghormati dan terbuka terhadap budaya baru yang ada. Para penguasa seperti presiden dan DPR diharapkan mampu untuk membuat kebijakan Undang-undang yang berkaitan dengan penghormatan terhadap kebudayaan lain seperti pada perayaan imlek, maka pada hari itu dijadikan hari libur nasional.
3. Perkawinan Campuran (Amalgamation)
Perkawinan campuran dapat menjadi dasar dari asimilasi dikarenakan dua perbedaan yang terjadi antara ras, golongan, suku, ataupun kelompok. Memang pada awalnya cukup sulit untuk menyatukan dua perbedaan yang terlihat nyata ini. Namun, pada kenyataannya perbedaan ini seiring dengan berjalannya waktu dapat melebur menjadi satu sehingga akan menimbulkan tradisi dan kebudayaan yang baru yang biasa disebut dengan asimilasi.
4. Kehadiran Musuh Bersama
Asimilasi terhadap kehadiran musuh bersama biasanya disebabkan oleh aliran agama. Hal ini dikarenakan Negara-negara dapat bersatu apabila memiliki musuh besar yang harus mereka hadapi. Biasanya disebut dengan koalisi antar Negara. Negara-negara ini memiliki tujuan yang sama sehingga asimilasi pun dapat terjadi.
5. Persamaan Dalam Unsur-Unsur Kebudayaan
Contoh simple dari proses asimillasi yang melibatkan persaman unsur-unsur kebudayaan yakni seperti Negara Indonesia dengan Negara Saudi Arabia. Kedua Negara ini dapat dengan mudah untuk menjalin kerjasama dikarenakan unsur-unsur budaya Islam yang mendominasi pada kebudayaan dua Negara ini. Oleh karena itu, pelibatan persamaan unsur-unsur kebudayaan sangatlah penting dalam faktor pendorong terjadinya asimilasi.
6. Sikap Memberi Pnghormatan Kepada Orang-Orang Asing Serta Kebudayaannya
Biasanya asimlasi akan semakin gampang terjadi jika masyarakatnya saling menghormati dan menghargai kebudayaan-kebudayaan yang ada pada lingkungan tersebut. Dengan begitu, berbagai macam lapisan masyarakat dapat menyatu dengan baik.
2. Biasanya faktor penghalang asimilasi yakni kurangnya pengetahuan terhadap kebudayaan baru.
3. Adanya pandangan dan dugaan negative terhadap budaya baru (judging).
4. Berperasaan bahwa kebudayaan kelompoknya lebih baik dan hebat daripada kebudayaan kelompok lain.
5. Terdapat banyak sekali perbedaan seperti perbedaan fisik dan perbedaan pandangan.
2. Berubahnya kebudayaan dari masing-masing kelompok masyarakat yang menyebabkan adanya penyesuaian diri lebih lanjut lagi.
3. Asimilasi tidak akan tercapai apabila perseorangan sering bergaul secara intensif dan dalam jangka waktu lama. Hal ini dikarenakan tidak adanya perbedaan yang dapat disatukan, melainkan hanyalah kekompakan yang terjadi antar anggota sehingga lebih banyak keseragamannya daripada keberagamannya.
Itulah beberapa pengertian asimilasi, syarat, dan faktor-faktor penghambat serta pendorong. Melalui proses asimilasi maka kehidupan di dunia akan menjadi damai dan rukun.
Ketimpangan ekonomi yang menimbulkan gap antara golongan kaya dan golongan miskin akan semakin mempercepat perpecahan dikarenakan rasa iri dan curiga yang besar golongan miskin terhadap golongan kaya. Selain itu, mereka juga merasa tidak adil. Perbedaan antara Negara maju dan Negara miskin yakni pada pemerataan ekonominya. Pada Negara miskin, karena ketidakadilan tersebut maka golongan miskin akan merasa semakin benci dan perpecahan mulai marak terjadi.
2. Adanya Sikap Saling Terbuka Antar Penguasa Golongan Masyarakat
Para penguasa elit dibutuhkan untuk bersikap saling menghormati dan terbuka terhadap budaya baru yang ada. Para penguasa seperti presiden dan DPR diharapkan mampu untuk membuat kebijakan Undang-undang yang berkaitan dengan penghormatan terhadap kebudayaan lain seperti pada perayaan imlek, maka pada hari itu dijadikan hari libur nasional.
3. Perkawinan Campuran (Amalgamation)
Perkawinan campuran dapat menjadi dasar dari asimilasi dikarenakan dua perbedaan yang terjadi antara ras, golongan, suku, ataupun kelompok. Memang pada awalnya cukup sulit untuk menyatukan dua perbedaan yang terlihat nyata ini. Namun, pada kenyataannya perbedaan ini seiring dengan berjalannya waktu dapat melebur menjadi satu sehingga akan menimbulkan tradisi dan kebudayaan yang baru yang biasa disebut dengan asimilasi.
4. Kehadiran Musuh Bersama
Asimilasi terhadap kehadiran musuh bersama biasanya disebabkan oleh aliran agama. Hal ini dikarenakan Negara-negara dapat bersatu apabila memiliki musuh besar yang harus mereka hadapi. Biasanya disebut dengan koalisi antar Negara. Negara-negara ini memiliki tujuan yang sama sehingga asimilasi pun dapat terjadi.
5. Persamaan Dalam Unsur-Unsur Kebudayaan
Contoh simple dari proses asimillasi yang melibatkan persaman unsur-unsur kebudayaan yakni seperti Negara Indonesia dengan Negara Saudi Arabia. Kedua Negara ini dapat dengan mudah untuk menjalin kerjasama dikarenakan unsur-unsur budaya Islam yang mendominasi pada kebudayaan dua Negara ini. Oleh karena itu, pelibatan persamaan unsur-unsur kebudayaan sangatlah penting dalam faktor pendorong terjadinya asimilasi.
6. Sikap Memberi Pnghormatan Kepada Orang-Orang Asing Serta Kebudayaannya
Biasanya asimlasi akan semakin gampang terjadi jika masyarakatnya saling menghormati dan menghargai kebudayaan-kebudayaan yang ada pada lingkungan tersebut. Dengan begitu, berbagai macam lapisan masyarakat dapat menyatu dengan baik.
Faktor Penghalang Asimilasi
1. Adanya kehadiran kelompok terisolasi dan terasingkan yang sulit untuk melakukan sosialisasi sehingga menjadi kelompok minoritas.2. Biasanya faktor penghalang asimilasi yakni kurangnya pengetahuan terhadap kebudayaan baru.
3. Adanya pandangan dan dugaan negative terhadap budaya baru (judging).
4. Berperasaan bahwa kebudayaan kelompoknya lebih baik dan hebat daripada kebudayaan kelompok lain.
5. Terdapat banyak sekali perbedaan seperti perbedaan fisik dan perbedaan pandangan.
Syarat Terjadinya Asimilasi
1. Adanya unsur-unsur kebudayaan yang berbeda dari kelompok masyarakat. namun, jika terjadi perpecahan antar kelompok yang berbeda sehingga mengakibatkan semakin eratnya hubungan antar anggota kelompok bukan digolongkan dalam asimilasi.2. Berubahnya kebudayaan dari masing-masing kelompok masyarakat yang menyebabkan adanya penyesuaian diri lebih lanjut lagi.
3. Asimilasi tidak akan tercapai apabila perseorangan sering bergaul secara intensif dan dalam jangka waktu lama. Hal ini dikarenakan tidak adanya perbedaan yang dapat disatukan, melainkan hanyalah kekompakan yang terjadi antar anggota sehingga lebih banyak keseragamannya daripada keberagamannya.
Itulah beberapa pengertian asimilasi, syarat, dan faktor-faktor penghambat serta pendorong. Melalui proses asimilasi maka kehidupan di dunia akan menjadi damai dan rukun.