Pengertian Frasa - Mata pelajaran bahasa Indonesia sangatlah perlu kita pelajari apalagi yang berhubungan dengan pembuatan kalimat yang baik, karena dalam keseharian kita selalu menggunakan bahasa sebagai alat interaksi dengan orang lain, kalimat yang tidak baik akan menimbulkan suatu pertikaian akibat salah paham, oleh karenya dalam setiap ucapan atau apapun itu yang kiranya mengunakan sebuah kalimat haruslah dengan kalimat yang baik, kalimat sendiri merupakan suatu kesatuan bahasa yang terdiri dari dua kalimat bahkan lebih yang didalamnya mengandung suatu pemikiran dan memiliki sebuah ahir, selain kalimat ada klausa dan frasa yang mana tiga bagian ini sebenarnya memiliki keterikatan, namun pada kesempatan kali ini kami hanya akan membahas mengenai pengertia frasa, ciri-ciri, macam-macam, dan pengertian frasa menurut para ahli.
2. Frasa tidak memiliki predikat
3. Didalam kalimat menduduki fungsi gramatika
4. Makna gramatika mengandung kesatuan yang utuh
1. Frasa berdasarkan jenis
Frasa berdasarkan jenis terbagi lagi menjadi 4 bagian berikut penjelasan serta contohnya:
A. Frasa nomina, adalah frasa yang didalamnya terkandung sebuah kata benda, frasa nominal juga berfungsi sebagai penganti kata benda, atau dengan pengertian lain bahwa frasa nominal merupakan frasa yang memiliki peran untuk memperluas kata benda.
Frasa nomina juga dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
1. Frasa nominal apositif adalah gabungan kata yang berperan sebagai penganti ungsur inti, contoh:
a. ingin sekali aku pergi liburan ke jepang, negeri matahari terbit.
b. Aku sangat mengagumi burung cendawarsih,burung dari irian yang tergolong burung langka.
c. Kakek dan nenek tinggal di kota tanggerang,kota seribu.
2. Frasa nominal modifikatif adalah kata satu dengan kata lainnya tidak mempunyai kesetaraan, frasa nominal berguna sebagai pelengkap, contoh;
a. pada bulan pertama kehamilan putriku membuatku sangat bersemangat.
b. Pada hari selasa lalu aku berlibur ke rumah nenek.
c. Ukuran kaki dinda sangat kecil sehingga dia membeli sepatu mungil.
3. Frasa nominal koordinatif adalah seluruh kata didalamnya berperan sebagai ungsur dan memiliki fungsi yang setara, contoh:
a. sebagai warga Negara yang baik hak dan kuwajiban haruslah setara.
b. semua orang berlomba-omba untuk mendapatkan ketentraman dunia dan ahirat.
B. Frasa verbal, adalah frasa yang mengandung kata kerja didalamnnya, frasa verbal juga berfungsi sebagai penganti kata kerja. frasa verbal dibagi menjadi 3 bagian juga berikut penjabarannya:
1. Frasa verbal koordinatif yaitu sebuah kata yang pemersatu katanya [atau,dan]. Contoh: a. terserah padamu saja kau lebih memilih aku atau dia, b. myesha dan wahyu selalu bersama-sama karena mereka adalah sahabat sejati.
2. Frasa modifikasi yaitu sebagai pembatas pada awal atau ahir, contoh: ratifa akan menyayikan lagu kehormatan bendera merah putih.
3. Frasa verbal apositif yaitu suatu kalimat yang diselipkan.
C. Frasa Preposisional, adalah frasa yang selalu menggunakan kata depan dalam pembentukannya serta untuk penjelasnya menggunakan kata lain.
Contoh: a. ibuku sekarang ini lebih memilih tinggal di solo, b. anak kecil itu di dalam ruangan.
D. Frasa ajektifa, adalah frasa yang mengandung kata sifat.
Contoh:a.aku rasa baju itu mahal sekali bagi orang biasa sepertiku, b. semua orang tau kalau sifut jalannya sangat lambat
2. Frasa berdasarkan fungsi
Frasa berdasarkan fungsinya adalah frasa endosentri, frasa koordintif, frasa apositif,frasa eksosentris, farsa indosentri sendiri memiliki pengertian frasa yang memiliki hubungan erat sehingga kedua ungsurnya tidak dapat terpisahkan berguna sebagai pengisi fungsi sintaksis atau dengan pengertian lain frasa endosentri adalah frasa yang ungsur keduanya atau salah satu ungsurnya merupakan ungsur pusat.
Contoh: anak sapi, tiga orang
Frasa endosentri sendiri berdasarkan jenisnya dibagi menjadi 3 macam, berikut adalah frasa indosentri berdasarkan jenisnya:
a. Frasa endosentri koordinatif adalah sebuah hubungan yang mana ungsur pembentuknya merupakan satuan yang lebih besar tetapi tetap memiliki kedudukan yang sama namun referensinya berbeda-beda. Contoh: jodoh maut - jodoh dan maut, cantik jelek - cantik dan jelek, enam tuju buah - enam atau tuju buah.
b. Frasa endosentri atributif adalah frase yang ungsur-ungsurnya tidak memiliki kesetaraan, sehingga tidak dapat digabungkan dengan kata hubung [atau,dan].
Contoh; pintu hijau, sekolah sd,buku baru.
c. Frasa endosentri apositif adalah frasa yang intinya tidak memiliki referen yang sama, inti pada frasa endosentri sendiri ada dua inti. Contoh: doni, pelayan resto itu dipuji majikannya, kita,orang yang tak punya tidak berhak marah.
3. Frasa berdasarkan maknanya
Dalam kesatuan sebuah makna yang terdapat dalam ungsur terbentuknya sebuah frasa ini dibedakan menjadi beberapa bagian berikut penjelasannya:
1. Frasa ambigu, frasa yang maknanya ganda pada sebuah kalimat,
Contoh:
a. tong kosong yaring bunyinya {disini dapat dijelaskan bahwa tong yang kosong dipukul bunyinya nyaring atau dapat diartikan lain orang yang banyak bicara tapi kenyataannya tidak ada}.
b. bagaikan abu diatas tanggul {ini dijelaskan abu yang berada diatas tanggul atau bisa juga diartika orang yang berada pada kedudukan yang sulit dan mudah terjatuh}.
2. Frasa biasa, frasa yang maknanya merupakan makna sesungguhnya, contoh: wahyu membeli sayur kol
3. Frasa idiomatic, frasa yang maknya bukan merupakan makna asli, contoh: orang tua dani pergi ke jember.
2. Pengertian frasa menurut abdul chaer [2009] frasa memiliki fungsi sebagai sintetik yang dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu: frasa ajektif,frasa nominal, frasa preposisional.
3. Pengertian frasa menurut KBBI yaitu gabungan dua kalimat yang didalamnya tidak terdapat sebuah predikat.
Sekian penjelasan dari kami yang mana bila ada suatu yang kurang berkenan atau penjelasannya kurang jelas, mohon dimaklumi karena manusia tak luput dari salah, tapi kami selalu berusaha beberi yang terbaik untuk sahat semua.
Pengertian frasa
Frasa adalah dua kata atau lebih yang digabungkan namun tidak memiliki predikat didalamnya, oleh karennya frasa tidak dianggap sebagai susunan kalimat, karena dalam sebuah kalimat haruslah terdapat predikat.Ciri-ciri frasa
1. Terdiri atas dua kata atau lebih2. Frasa tidak memiliki predikat
3. Didalam kalimat menduduki fungsi gramatika
4. Makna gramatika mengandung kesatuan yang utuh
Jenis-Jenis frasa
Berikut adalah macam-macam frasa berdasarkan jenis, fungsi, dan maknannya.1. Frasa berdasarkan jenis
Frasa berdasarkan jenis terbagi lagi menjadi 4 bagian berikut penjelasan serta contohnya:
A. Frasa nomina, adalah frasa yang didalamnya terkandung sebuah kata benda, frasa nominal juga berfungsi sebagai penganti kata benda, atau dengan pengertian lain bahwa frasa nominal merupakan frasa yang memiliki peran untuk memperluas kata benda.
Frasa nomina juga dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:
1. Frasa nominal apositif adalah gabungan kata yang berperan sebagai penganti ungsur inti, contoh:
a. ingin sekali aku pergi liburan ke jepang, negeri matahari terbit.
b. Aku sangat mengagumi burung cendawarsih,burung dari irian yang tergolong burung langka.
c. Kakek dan nenek tinggal di kota tanggerang,kota seribu.
2. Frasa nominal modifikatif adalah kata satu dengan kata lainnya tidak mempunyai kesetaraan, frasa nominal berguna sebagai pelengkap, contoh;
a. pada bulan pertama kehamilan putriku membuatku sangat bersemangat.
b. Pada hari selasa lalu aku berlibur ke rumah nenek.
c. Ukuran kaki dinda sangat kecil sehingga dia membeli sepatu mungil.
3. Frasa nominal koordinatif adalah seluruh kata didalamnya berperan sebagai ungsur dan memiliki fungsi yang setara, contoh:
a. sebagai warga Negara yang baik hak dan kuwajiban haruslah setara.
b. semua orang berlomba-omba untuk mendapatkan ketentraman dunia dan ahirat.
B. Frasa verbal, adalah frasa yang mengandung kata kerja didalamnnya, frasa verbal juga berfungsi sebagai penganti kata kerja. frasa verbal dibagi menjadi 3 bagian juga berikut penjabarannya:
1. Frasa verbal koordinatif yaitu sebuah kata yang pemersatu katanya [atau,dan]. Contoh: a. terserah padamu saja kau lebih memilih aku atau dia, b. myesha dan wahyu selalu bersama-sama karena mereka adalah sahabat sejati.
2. Frasa modifikasi yaitu sebagai pembatas pada awal atau ahir, contoh: ratifa akan menyayikan lagu kehormatan bendera merah putih.
3. Frasa verbal apositif yaitu suatu kalimat yang diselipkan.
C. Frasa Preposisional, adalah frasa yang selalu menggunakan kata depan dalam pembentukannya serta untuk penjelasnya menggunakan kata lain.
Contoh: a. ibuku sekarang ini lebih memilih tinggal di solo, b. anak kecil itu di dalam ruangan.
D. Frasa ajektifa, adalah frasa yang mengandung kata sifat.
Contoh:a.aku rasa baju itu mahal sekali bagi orang biasa sepertiku, b. semua orang tau kalau sifut jalannya sangat lambat
2. Frasa berdasarkan fungsi
Frasa berdasarkan fungsinya adalah frasa endosentri, frasa koordintif, frasa apositif,frasa eksosentris, farsa indosentri sendiri memiliki pengertian frasa yang memiliki hubungan erat sehingga kedua ungsurnya tidak dapat terpisahkan berguna sebagai pengisi fungsi sintaksis atau dengan pengertian lain frasa endosentri adalah frasa yang ungsur keduanya atau salah satu ungsurnya merupakan ungsur pusat.
Contoh: anak sapi, tiga orang
Frasa endosentri sendiri berdasarkan jenisnya dibagi menjadi 3 macam, berikut adalah frasa indosentri berdasarkan jenisnya:
a. Frasa endosentri koordinatif adalah sebuah hubungan yang mana ungsur pembentuknya merupakan satuan yang lebih besar tetapi tetap memiliki kedudukan yang sama namun referensinya berbeda-beda. Contoh: jodoh maut - jodoh dan maut, cantik jelek - cantik dan jelek, enam tuju buah - enam atau tuju buah.
b. Frasa endosentri atributif adalah frase yang ungsur-ungsurnya tidak memiliki kesetaraan, sehingga tidak dapat digabungkan dengan kata hubung [atau,dan].
Contoh; pintu hijau, sekolah sd,buku baru.
c. Frasa endosentri apositif adalah frasa yang intinya tidak memiliki referen yang sama, inti pada frasa endosentri sendiri ada dua inti. Contoh: doni, pelayan resto itu dipuji majikannya, kita,orang yang tak punya tidak berhak marah.
3. Frasa berdasarkan maknanya
Dalam kesatuan sebuah makna yang terdapat dalam ungsur terbentuknya sebuah frasa ini dibedakan menjadi beberapa bagian berikut penjelasannya:
1. Frasa ambigu, frasa yang maknanya ganda pada sebuah kalimat,
Contoh:
a. tong kosong yaring bunyinya {disini dapat dijelaskan bahwa tong yang kosong dipukul bunyinya nyaring atau dapat diartikan lain orang yang banyak bicara tapi kenyataannya tidak ada}.
b. bagaikan abu diatas tanggul {ini dijelaskan abu yang berada diatas tanggul atau bisa juga diartika orang yang berada pada kedudukan yang sulit dan mudah terjatuh}.
2. Frasa biasa, frasa yang maknanya merupakan makna sesungguhnya, contoh: wahyu membeli sayur kol
3. Frasa idiomatic, frasa yang maknya bukan merupakan makna asli, contoh: orang tua dani pergi ke jember.
Pengertian frasa menurut para ahli
1. Pengertian frasa menurut hasan alwi dkk dimana hasan alwi menjelaskan bahwa frasa verbal memiliki sebuah pendamping dan inti. Subjek,pelengkap,dan objek bukan termasuk dalam frasa verbal.2. Pengertian frasa menurut abdul chaer [2009] frasa memiliki fungsi sebagai sintetik yang dikategorikan menjadi tiga bagian yaitu: frasa ajektif,frasa nominal, frasa preposisional.
3. Pengertian frasa menurut KBBI yaitu gabungan dua kalimat yang didalamnya tidak terdapat sebuah predikat.
Sekian penjelasan dari kami yang mana bila ada suatu yang kurang berkenan atau penjelasannya kurang jelas, mohon dimaklumi karena manusia tak luput dari salah, tapi kami selalu berusaha beberi yang terbaik untuk sahat semua.