Kegiatan debat bukan menjadi hal baru bagi masyarakat kita. Sebab tanpa kita sadari setiap hari pun kita melakukan debat, entah dengan teman, keluarga ataupun orang lain. Namun saat ini definisi atau pegertian debat telah berkembang, tidak hanya dilakukan secara non-formal saja, namun justru dimasukan dalam kurikulum pendidikan, baik umum maupun islam. Hal ini dikarenakan debat menjadi salah satu cara mengemukakan pendapat, serta memperdalam pembahasan suatu perkara.
a. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Adapun definisi debat yang termuat dalam KBBI adalah kegiatan tukar menukar pendapat terhadap suatu hal dengan disertai alasan tertentu, untuk mempertahankan suatu argumen masing-masing pihak.
b. Hendri Guntur Tarigan
Sedangkan menurut ahli retorika ini, yang dimaksud debat adalah kegiatan untuk saling adu argumentasi antar perseorangan atau sekelompok manusia, dengan tujuan untuk mencapai kemenangan pada salah satu pihak.
c. G. Sukadi
Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh G. Sukadi yang berpendapat bahwa debat merupakan adu argumen yang dilakukan oleh tiap individu maupun kelompok, dengan maksud memenangkan pada salah satu pihak.
a. Hal atau issue yang diperdebatkan yang sering disebut mosi
b. Adanya tim affirmatif, yaitu pihak yang setuju terhadap mosi yang dissampaikan
c. Adanya tim negatif atau oposisi, yaitu tim yang menentang mosi yang disampaikan. Dengan kata lain merupakan tim lawan dari tim affirmatif
d. Tim Netral, yaitu tim yang berperan untuk memberikan pendapat dari 2 sisi, baik menyetujui mosi maupun menentangnya
e. Moderator, adalah orang yang memandu jalannya debat
f. Penulis, berperan untuk menulis hasil debat
Nah, selanjutnya debat sendiri memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Adanya dua sudut pandang yang berbeda, yaitu dari pihak affirmatif dan pihak negatif atau oposisi
b. Kedua belah pihak harus saling mempertahankan pendapatnya masing-masing
c. Selain mempertahankan pendapat, harus ada adu argumen dari kedua pihak
d. Dilakukannya sesi tanya jawab, dengan tujuan mencari kelemahan argumen tim lawan untuk menjatuhkaannya
e. Adanya pihak penengah yang biasanya dilakukan oleh moderator
A. Pengertian Debat Menurut Berbagai Bidang Keilmuan
Menurut pandangan umum, debat memiliki banyak definisi yang berbeda. Nah, untuk lebih jelasnya, berikut ini akan kami telah rangkum pengertian debat menurut beberapa nara sumber/ahli:a. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Adapun definisi debat yang termuat dalam KBBI adalah kegiatan tukar menukar pendapat terhadap suatu hal dengan disertai alasan tertentu, untuk mempertahankan suatu argumen masing-masing pihak.
b. Hendri Guntur Tarigan
Sedangkan menurut ahli retorika ini, yang dimaksud debat adalah kegiatan untuk saling adu argumentasi antar perseorangan atau sekelompok manusia, dengan tujuan untuk mencapai kemenangan pada salah satu pihak.
c. G. Sukadi
Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh G. Sukadi yang berpendapat bahwa debat merupakan adu argumen yang dilakukan oleh tiap individu maupun kelompok, dengan maksud memenangkan pada salah satu pihak.
1. Ciri-Ciri Debat
Sebelum membahas ciri-ciri debat, sebaiknya Anda memahami unsur apa saja yang ada didalamnya. Untuk melakukan debat dalam ranah edukasi, biasanya ada beberapa unsur yang harus ada, seperti:a. Hal atau issue yang diperdebatkan yang sering disebut mosi
b. Adanya tim affirmatif, yaitu pihak yang setuju terhadap mosi yang dissampaikan
c. Adanya tim negatif atau oposisi, yaitu tim yang menentang mosi yang disampaikan. Dengan kata lain merupakan tim lawan dari tim affirmatif
d. Tim Netral, yaitu tim yang berperan untuk memberikan pendapat dari 2 sisi, baik menyetujui mosi maupun menentangnya
e. Moderator, adalah orang yang memandu jalannya debat
f. Penulis, berperan untuk menulis hasil debat
Nah, selanjutnya debat sendiri memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Adanya dua sudut pandang yang berbeda, yaitu dari pihak affirmatif dan pihak negatif atau oposisi
b. Kedua belah pihak harus saling mempertahankan pendapatnya masing-masing
c. Selain mempertahankan pendapat, harus ada adu argumen dari kedua pihak
d. Dilakukannya sesi tanya jawab, dengan tujuan mencari kelemahan argumen tim lawan untuk menjatuhkaannya
e. Adanya pihak penengah yang biasanya dilakukan oleh moderator
2. Etika Debat
Menurut pandangan umum khususnya dalam bidang edukasi, terdapat etika atau norma yang harus diikuti dalam melakukan debat. Untuk etika debat sendiri dibagi menjadi 2 hal, yaitu etika dalam berdebat dan etika dalam bertanya. Berikut ini beberapa uraiannya:a. Etika dalam Berdebat
- Orang yang berdebat harus memiliki pengetahuan yang luas seputar mosi yang diberikan
- Memiliki kemampuan analisis masalah yang baik
- Dapat mengemukakan pendapat berdasarkan fakta-fakta yang ada
- Memiliki kemampuan komunikasi yang baik
- Dilarang menggunakan ucapan atau kalimat yang melanggar nilai etika
- Paham terhadap prinsip-prinsip dalam berargumentasi
- Mematuhi aturan debat yang berlaku
b. Etika dalam Bertanya
- Bersungguh-sungguh ingin mencari tahu informasi mengenai pendapat lawan debat
- Pertanyaan yang diajukan bukan untuk menguji pembicara
- Pertanyaannya harus singkat, padat dan tepat
- Jangan terlalu terbelit-belit
- Tidak emosional saat bertanya
- Harus menjaga sikap saat bertanya
- Pertanyaan yang disampaikan harus terarah dan masuk akal
- Mematuhi aturan debat yang berlaku
B. Debat Menurut Pandangan Islam
Dalam pandangan Islam, pengertian debat sedikit berbeda. Debat biasanya bisa terjadi karena adanya perbedaan pendapat yang menyangkut penafsiran hukum dan syariat Islam. Perdebatan tersebut bisa terjadi dikalangan para ulama, ustadz sampai umat. Lalu, bagaimanakah pandangan Islam tentang debat itu sendiri? Bolehkah kita melakukannya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, sebaiknya kita lihat dalil-dalil yang ada. Berikut ini beberapa hadits yang menjadi rujukannya.1. Dalil tentang Debat
Dalam sabdanya Nabi Muhammad SAW pernah menyampaikan "Saya menjamin rumah di surga bawah, bagi orang yang meninggalkan perdebatan sekalipun ia benar; dan rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan berdusta, sekalipun untuk bercanda; serta rumah di surga atas bagi orang yang bagus akhlaknya." (HR. Abu Dawud, dihasankan oleh Imam Al Albani).
Dari hadits tersebut sangatlah jelas bahwa perdebatan itu haruslah dihindari, meskipun sebenarnya kita berada pada pihak yang benar. Apalagi, ketika kita berada di pihak yang salah, tentu yang didapatkan hanya dosa dan mudharat saja. Jadi orang yang bijak dan beruntung adalah yang menghindari segala bentuk perdebatan yang tidak berguna. Selain itu, perdebatan juga akan menghilangkan keberkahan ilmu yang kita miliki.
Menurut pandangan umum, perdebatan bertujuan untuk mandapatkan pemenang. Maka mereka akan menggunakan segala cara dan argumen apapun untuk bisa menjatuhkan lawannya. Sedangkan menurut Islam, hal tersebut dilarang. Sebab jika hanya untuk memenangkan suatu perdebatan saja, maka ilmu yang dia miliki tidak akan ada berkahnya.
2. Cara Debat yang Diperbolehkan dalam Islam
Lalu, apakah semua perdebatan dilarang dalam Islam? Ternyata tidak. Sebab ada salah satu jenis perdebatan yang diperbolehkan dalam islam, yaitu perdebatan dalam bentuk diskusi, yang tujuan utamanya untuk meraih ilmu kebenaran tentang sesuatu. Sehingga dengan memahami ilmu tersebut, dapat mencegah kebatilan yang ada.
Nah, terus bagaimana metode debat dalam islam? Baik, yang perlu kita pahami maksud debat dalam Islam adalah untuk meuntut ilmu, dalam bentuk diskusi. Maka tata cara debatnya adalah duduk dalam suatu majelis ilmu.
Melalui majelis ilmu, merupakan cara terbaik dalam menuntut ilmu. Sebab Anda nanti bisa menanyakan perihal masalah yang mengganjal di benak Anda. Sehingga Anda akan memperoleh kebenaran dalam sudut pandang agama.
Nah, demikianlah di atas, penjelasan mendetail terkait pengertian debat, ciri serta etikanya menurut pandangan umum dan islam. Semoga apa yang kami sampaikan diatas, bisa menjadi sumber referensi yang bermanfaat dan menambah wawasan kita.