Tipe-Tipe Kelompok Sosial Menurut Soerjono Soekanto, tipe-tipe kelompok sosial dapat diklasifikasikan sebagai berikut. . '
1. Bangsa
Bangsa adalah sebuah komunitas yang anggotanya sangat banyak. Mereka diikat oleh kesamaan bahasa, nenek moyang, sejarah, atau kebudayaan. Tiap-tiap anggota komunitas ini memiliki kesetiaan besar terhadap bangsanya, dan bangga terhadap identitas bangsanya. Perasaan dan kesetiaan inilah yang menumbuhkan sifat nasionalisme.
2. Suku Bangsa
Suku adalah sebuah komunitas yang anggota-anggotanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan masyarakat umum. Orang-orang yang menjadi anggota suku kadang-kadang memiliki hubungan nenek moyang, kebudayaan, bahasa, kebangsaan, agama, atau gabungan kelimanya. Sebagian besar suku merupakan kelompok minoritas. Mereka memiliki nilai-nilai dan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berbeda dengan masyarakat umum. Suku dapat terbentuk akibat adanya migrasi, perang, perbudakan, atau perubahan batas wilayah politik.
3. Desa
Desa adalah sebuah komunitas yang berupa kelompok permukiman penduduk. Penduduk desa memiliki rasa kekeluargaan.tinggi. Rasa kekeluargaan membuat penduduk merasa saling memiliki dalam hidup berkelompok. Selain itu, mereka menggunakan segala sumber daya yang ada di wilayahnya secara bersama-sama. Secara umum, ciri-ciri desa sebagai berikut.
a) Interaksi sosial yang terjadi sangat erat, baik dengan sesama anggota masyarakat, maupun dengan lingkungannya.
b) Iklim dan cuaca berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat.
c) Luas dan jumlah penduduknya tidak begitu besar.
d) Proses sosial di desa berjalan lambat.
e) Aktivitas ekonominya bersifat agraris.
f) Keluarga di desa merupakan unit sosial sekaligus unit kerja.
g) Masyarakatnya bersifat paguyuban (intim, pribadi, dan eksklusif).
h) Tingkat pendidikan masyarakatnya relatif rendah.
Pada umumnya, desa berukuran, lebih kecil daripada kota. Walaupun demikian, ukuran besar kecilnya suatu wilayah tidak bersifat mutlak. Ukuran yang sering digunakan untuk menentukan apakah suatu kelompok pemukiman penduduk disebut desa atau-bukan adalah jumlah penduduknya. Suatu desa biasanya dihuni oleh 50 sampai dengan 5.000 orang penduduk.
4. Kota
Kota merupakan sebuah komunitas yang dihuni Oleh puluhan ribu atau jutaan penduduk. Penduduk itu tinggal, dan bekerja di dalam komunitas tempat tinggalnya. Kota merupakan tempat,yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang mencapai ratusan atau ribuan kali dari rata-rata kepadatan penduduk secara nasional. Secara umum, kota mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a) Kehidupan keagamaan melemah bila dibandingkan dengan kehidupan agama di desa.
b) Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung kepada orang lain.
c) Pembagian kerja di antara warga kota juga lebih tegas dan punya batas-batas nyata.
d) Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
e) Jalan kehidupan yang cepat di kota mengakibatkan pentingnya faktor waktu sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting untuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
a. Berdasarkan Besar Kecilnya Anggota Kelompok
Menurut George Simmel, besar kecijnya jumlah anggota kelompok akan memengaruhi kelompok dan pola interaksi sosial dalam kelompok tersebut. Dalam penelitiannya, Simmel memulai dari satu orang sebagai perhatian hubungan sosial yang dinamakan monad. Kemudian monad dikembangkan menjadi dua orang atau diad, dan tiga orang atau triad, dan kelompok-kelompok kecil lainnya. Hasilnya, semakin banyak jumlah anggotaikelompoknya, pola interaksinya juga berbeda.b. Berdasarkan Derajat Interaksi dalam Kelompok
Derajat interaksi ini juga dapat dilihat pada beberapa kelompok sosial yang berbeda. Kelompok sosial, seperti keluarga, rukun tetangga, masyarakat desa, akan mempunyai kelompok yang anggotanya saling mengenal dengan baik (face-to-face groupings). Hal ini berbeda dengan kelompok sosial seperti masyarakat kota, perusahaan, atau negara di mana anggota-anggotanya tidak mempunyai hubungan erat.c. Berdasarkan Kepentingan dan Wilayah
Sebuah masyarakat setempat (community) merupakan suatu kelompok sosial atas dasar wilayah yang tidak mempunyai kepentingan-kepentingan tertentu. Adapun asosiasi (association) adalah sebuah kelompok sosial yang dibentuk untuk memenuhi kepentingan tertentu. Bentuk komunitasnya sebagai berikut.1. Bangsa
Bangsa adalah sebuah komunitas yang anggotanya sangat banyak. Mereka diikat oleh kesamaan bahasa, nenek moyang, sejarah, atau kebudayaan. Tiap-tiap anggota komunitas ini memiliki kesetiaan besar terhadap bangsanya, dan bangga terhadap identitas bangsanya. Perasaan dan kesetiaan inilah yang menumbuhkan sifat nasionalisme.
2. Suku Bangsa
Suku adalah sebuah komunitas yang anggota-anggotanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan masyarakat umum. Orang-orang yang menjadi anggota suku kadang-kadang memiliki hubungan nenek moyang, kebudayaan, bahasa, kebangsaan, agama, atau gabungan kelimanya. Sebagian besar suku merupakan kelompok minoritas. Mereka memiliki nilai-nilai dan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berbeda dengan masyarakat umum. Suku dapat terbentuk akibat adanya migrasi, perang, perbudakan, atau perubahan batas wilayah politik.
3. Desa
Desa adalah sebuah komunitas yang berupa kelompok permukiman penduduk. Penduduk desa memiliki rasa kekeluargaan.tinggi. Rasa kekeluargaan membuat penduduk merasa saling memiliki dalam hidup berkelompok. Selain itu, mereka menggunakan segala sumber daya yang ada di wilayahnya secara bersama-sama. Secara umum, ciri-ciri desa sebagai berikut.
a) Interaksi sosial yang terjadi sangat erat, baik dengan sesama anggota masyarakat, maupun dengan lingkungannya.
b) Iklim dan cuaca berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat.
c) Luas dan jumlah penduduknya tidak begitu besar.
d) Proses sosial di desa berjalan lambat.
e) Aktivitas ekonominya bersifat agraris.
f) Keluarga di desa merupakan unit sosial sekaligus unit kerja.
g) Masyarakatnya bersifat paguyuban (intim, pribadi, dan eksklusif).
h) Tingkat pendidikan masyarakatnya relatif rendah.
Pada umumnya, desa berukuran, lebih kecil daripada kota. Walaupun demikian, ukuran besar kecilnya suatu wilayah tidak bersifat mutlak. Ukuran yang sering digunakan untuk menentukan apakah suatu kelompok pemukiman penduduk disebut desa atau-bukan adalah jumlah penduduknya. Suatu desa biasanya dihuni oleh 50 sampai dengan 5.000 orang penduduk.
4. Kota
Kota merupakan sebuah komunitas yang dihuni Oleh puluhan ribu atau jutaan penduduk. Penduduk itu tinggal, dan bekerja di dalam komunitas tempat tinggalnya. Kota merupakan tempat,yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang mencapai ratusan atau ribuan kali dari rata-rata kepadatan penduduk secara nasional. Secara umum, kota mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a) Kehidupan keagamaan melemah bila dibandingkan dengan kehidupan agama di desa.
b) Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung kepada orang lain.
c) Pembagian kerja di antara warga kota juga lebih tegas dan punya batas-batas nyata.
d) Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
e) Jalan kehidupan yang cepat di kota mengakibatkan pentingnya faktor waktu sehingga pembagian waktu yang teliti sangat penting untuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang individu.
f) Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota karena kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh luar.
1) Kategori statistik, yaitu pengelompokan atas dasar qiri tertentu yang sama, misalnya kelompok umur.
2) Kategori sosial, yaitu kelompok individu yang sadar akan ciri-ciri yang dimiliki bersama, misalnya HMI (Himpunan Mahasiswa Islam).
3) Kelompok sosial, misalnya keluarga batih (nuclear family). Kelompok tidak teratur, yaitu perkumpulan orang-orang di suatu tempat pada waktu yang Sama karena adanya pusat perhatian yang sama. Misalnya, orang yang sedang menonton sepak bola.
4) Organisasi formal, yaitu kelompok yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu, misalnya perusahaan.
Selain tipe-tipe kelompok sosial di atas, terdapat kelompok sosial yang unik, yaitu kelompok sosial yang terbentuk secara tidak teratur, terdiri atas kerumunan (crowd) dan publik.
a. Kerumunan (Crowd)
Kerumunan merupakan kelompok sosial yang bersifat sementara (temporer). Kerumunan jelas tidak terorganisasi, la dapat mempunyai pimpinan, tetapi tidak mempunyai sistem pembagian kerja atau sistem pelapisan sosial. Artinya, interaksi sosial di dalamnya bersifat spontan dan tidak terduga, serta orang-orang yang hadir dan berkumpul mempunyai kedudukan sosial yang sama. Likuran utama adanya kerumunan adalah kehadiran orang-orang secara fisik. Kerumunan tersebut segera mati setelah orang-orangnya bubar. Untuk membubarkan kerumunan diperlukan usaha-usaha untuk mengalihkan pusat perhatian, misalnya mengupayakan agar individu-individu sadar kembali akan kedudukan dan peranan yang sesungguhnya. Usaha lain yang dapat dilakukan adalah dengan menakuti mereka. Misalnya, ketika berdemonstrasi kadang-kadang mereka dibubarkan dengan gas air mata atau dengan tembakan senjata berpeluru karet. Adapun bentuk-bentuk kerumunan sebagai berikut.
1) Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial. Bentuk kerumunan ini dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
a) Formal audiences, merupakan kerumunan-kerumunan yang mempunyai sifat perhatian dan persamaan tujuan, tetapi sifatnya pasif. Contohnya penonton film dan orang-orang yang menghadiri acara keagamaan.
b) Planned expressive group atau kelompok ekspresif yang telah direncanakan adalah kerumunan yang pusat perhatiannya tidak begitu penting, tetapi mempunyai persamaan tujuan yang tersimpul dalam aktivitas kerumunan tersebut.
2) Kerumunan yang bersifat sementara. Bentuk kerumunan ini dapat dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.
a) Inconvénient aggregations (kumpulan yang kurang menyenangkan) adalah orang-orang yang antre karcis, orang-orang yang menunggu bus, dan sebagainya.
b) Panic crowds, yaitu orang-orang yang bersama-sama berusaha menyelamatkan diri dari suatu bahaya. Dorongan dari dalam diri individu yang berkerumun memiliki kecenderungan mempertinggi rasa panik.
c) Spectator crowds (kerumunan penonton), terjadi karena ingin melihat kejadian tertentu. Kerumunan semacam ini hampir sama dengan khalayak penonton, tetapi bedanya adalah bahwa kerumunan penonton tidak direncanakan, sedangkan kegiatan-kegiatan juga pada umumnya tidak terkendalikan. Contohnya ingin melihat korban kecelakaan.
3) Kerumunan yang berlawanan dengan nprma-norma hukum. Bentuk kerumunan ini dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
a) Acting mobs (kerumunan yang bertindak emosional) bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, misalnya aksi demonstrasi.
b) Immoral crowds, kerumunan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat. Contohnya adalah orang-orang yang mabuk.
b. Publik
Publik merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui alat-alat komunikasi seperti pembicaraan pribadi yang berantai, desas desus, Surat kabar, radio, televisi, film, dan lain-lain. Informasi yang tersebar memengaruhi orang lain sehingga terpancing untuk bereaksi. Orang-orang yang menguasai media massa dapat mengendalikan opini publik, bahkan mengarahkan perilaku mereka. Luasnya jangkauan media massa membuat publik yang dipengaruhi makin luas. Misalnya, dalam pemilihan umum, partai politik berusaha memengaruhi publik melalur media massa atau kampanye langsung untuk menarik perhatian rakyat.
d. Berdasarkan Derajat Organisasi
Kelompok sosial terdiri atas kelompok-kelompok sosial yang terorganisasi dengan rapi, seperti negara, TNI, perusahaan, dan sebagainya. Namun, ada kelompok sosial yang hampir tidak terorganisasi dengan baik, seperti kerumunan.e. Berdasarkan Kelangsungan Kepentingan
Adanya kepentingan bersama merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terbentuknya sebuah kelompok sosial. Secara umum, tipe-tipe kelompok sosial sebagai berikut.1) Kategori statistik, yaitu pengelompokan atas dasar qiri tertentu yang sama, misalnya kelompok umur.
2) Kategori sosial, yaitu kelompok individu yang sadar akan ciri-ciri yang dimiliki bersama, misalnya HMI (Himpunan Mahasiswa Islam).
3) Kelompok sosial, misalnya keluarga batih (nuclear family). Kelompok tidak teratur, yaitu perkumpulan orang-orang di suatu tempat pada waktu yang Sama karena adanya pusat perhatian yang sama. Misalnya, orang yang sedang menonton sepak bola.
4) Organisasi formal, yaitu kelompok yang sengaja dibentuk untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu, misalnya perusahaan.
Selain tipe-tipe kelompok sosial di atas, terdapat kelompok sosial yang unik, yaitu kelompok sosial yang terbentuk secara tidak teratur, terdiri atas kerumunan (crowd) dan publik.
a. Kerumunan (Crowd)
Kerumunan merupakan kelompok sosial yang bersifat sementara (temporer). Kerumunan jelas tidak terorganisasi, la dapat mempunyai pimpinan, tetapi tidak mempunyai sistem pembagian kerja atau sistem pelapisan sosial. Artinya, interaksi sosial di dalamnya bersifat spontan dan tidak terduga, serta orang-orang yang hadir dan berkumpul mempunyai kedudukan sosial yang sama. Likuran utama adanya kerumunan adalah kehadiran orang-orang secara fisik. Kerumunan tersebut segera mati setelah orang-orangnya bubar. Untuk membubarkan kerumunan diperlukan usaha-usaha untuk mengalihkan pusat perhatian, misalnya mengupayakan agar individu-individu sadar kembali akan kedudukan dan peranan yang sesungguhnya. Usaha lain yang dapat dilakukan adalah dengan menakuti mereka. Misalnya, ketika berdemonstrasi kadang-kadang mereka dibubarkan dengan gas air mata atau dengan tembakan senjata berpeluru karet. Adapun bentuk-bentuk kerumunan sebagai berikut.
1) Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial. Bentuk kerumunan ini dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
a) Formal audiences, merupakan kerumunan-kerumunan yang mempunyai sifat perhatian dan persamaan tujuan, tetapi sifatnya pasif. Contohnya penonton film dan orang-orang yang menghadiri acara keagamaan.
b) Planned expressive group atau kelompok ekspresif yang telah direncanakan adalah kerumunan yang pusat perhatiannya tidak begitu penting, tetapi mempunyai persamaan tujuan yang tersimpul dalam aktivitas kerumunan tersebut.
2) Kerumunan yang bersifat sementara. Bentuk kerumunan ini dapat dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.
a) Inconvénient aggregations (kumpulan yang kurang menyenangkan) adalah orang-orang yang antre karcis, orang-orang yang menunggu bus, dan sebagainya.
b) Panic crowds, yaitu orang-orang yang bersama-sama berusaha menyelamatkan diri dari suatu bahaya. Dorongan dari dalam diri individu yang berkerumun memiliki kecenderungan mempertinggi rasa panik.
c) Spectator crowds (kerumunan penonton), terjadi karena ingin melihat kejadian tertentu. Kerumunan semacam ini hampir sama dengan khalayak penonton, tetapi bedanya adalah bahwa kerumunan penonton tidak direncanakan, sedangkan kegiatan-kegiatan juga pada umumnya tidak terkendalikan. Contohnya ingin melihat korban kecelakaan.
3) Kerumunan yang berlawanan dengan nprma-norma hukum. Bentuk kerumunan ini dapat dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
a) Acting mobs (kerumunan yang bertindak emosional) bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, misalnya aksi demonstrasi.
b) Immoral crowds, kerumunan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat. Contohnya adalah orang-orang yang mabuk.
b. Publik
Publik merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui alat-alat komunikasi seperti pembicaraan pribadi yang berantai, desas desus, Surat kabar, radio, televisi, film, dan lain-lain. Informasi yang tersebar memengaruhi orang lain sehingga terpancing untuk bereaksi. Orang-orang yang menguasai media massa dapat mengendalikan opini publik, bahkan mengarahkan perilaku mereka. Luasnya jangkauan media massa membuat publik yang dipengaruhi makin luas. Misalnya, dalam pemilihan umum, partai politik berusaha memengaruhi publik melalur media massa atau kampanye langsung untuk menarik perhatian rakyat.