Pengertian Qada dan qadar adalah dua hal yang saling berkaitan. Dalam agam Islam, keduanya termasuk salah satu rukun iman, yaitu rukun iman yang keenam. Berbicara mengenai qada dan qadar biasanya sring di identikkan dengan takdir. Yang mana definisi takdir ialah suatu ketetapan dari Allah SWT atas setiap diri manusia.
Nah, kembali pada masalah Qada dan Qadar, sebenarnya apa sih pengertian qada dan qadar tersebut? Apa perbedaan diantara keduanya? Dan bagaimanakah contoh penerapannya dalam kehidupan?
Jika kita lihat berdasarkan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an, maka secara garis besar pengertian dari qada adalah:
- Menyangkut keputusan dan hukum, seperti yang termuat pada Q.S An-Nisa:56
- Menjadikan sesuatu, yang tercantum dalam Q.S Fussilat: 12
- Sebuah iradah atau kehendak (Q.S Ali-Imran :47)
- Sebuah Perintah, merupakan makna dari Q.S Al-Israa :23)
Inti dari pengertian qada adalah sebuah kehendak dari Allah yang berlaku atas semua mahluk ciptaan-Nya, yang menyangkut seperti rizki, kelahiran, kematian dan jodoh.
Berdasarkan dalil yang bersumber pada Al-Qur’an, maka yang inti dari definisi qadar adalah sebagai berikut:
- Mengatur sesuatu menurut batasan yang telah ditetapkan ( Q.S Al-Fusilat: 10)
- Ketentuan atau kepastian atas mahluk (Q.S Al-Mursalat: 23)
- Bentuk perwujudan kehendak Allah atas mahluk-Nya (Q.S Al-Qamar:49)
Nah, sampai disini sudah cukup jelas bukan terkait pengertian qada dan qadar , serta apa yang membedakan diantara keduanya.
1. Takdir
Nah, kembali pada masalah Qada dan Qadar, sebenarnya apa sih pengertian qada dan qadar tersebut? Apa perbedaan diantara keduanya? Dan bagaimanakah contoh penerapannya dalam kehidupan?
A. Pengertian Qada Dan Qadar
1. Qada
Secara etimologis, Qada memiliki arti ketetapan atau kehendak. Sedangkan secara istilah, qada bisa diartikan segala bentuk ketetapan dan kehendak Allah yang berlaku sejak zaman azali (sebelum penciptaan mahluk), atas semua mahluk-Nya. Adapun ruang lingkup dari qada sendiri yang menyangkut semua jenis iradah (kehendak) Allah.Jika kita lihat berdasarkan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an, maka secara garis besar pengertian dari qada adalah:
- Menyangkut keputusan dan hukum, seperti yang termuat pada Q.S An-Nisa:56
- Menjadikan sesuatu, yang tercantum dalam Q.S Fussilat: 12
- Sebuah iradah atau kehendak (Q.S Ali-Imran :47)
- Sebuah Perintah, merupakan makna dari Q.S Al-Israa :23)
Inti dari pengertian qada adalah sebuah kehendak dari Allah yang berlaku atas semua mahluk ciptaan-Nya, yang menyangkut seperti rizki, kelahiran, kematian dan jodoh.
2. Qadar
Untuk pengertian qadar juga dapat dilihat dari 2 sisi. Secara bahasa yang dimaksud qadar adalah kepastian. Sedangkan jika ditinjau dari sisi terminologis, yang dimaksud qadar adalah bentuk perwujudan dari segala ketetapan (qada) Allah atas semua mahluk, baik yang telah terjadi, sedang terjadi maupun yang belum berlangsung.Berdasarkan dalil yang bersumber pada Al-Qur’an, maka yang inti dari definisi qadar adalah sebagai berikut:
- Mengatur sesuatu menurut batasan yang telah ditetapkan ( Q.S Al-Fusilat: 10)
- Ketentuan atau kepastian atas mahluk (Q.S Al-Mursalat: 23)
- Bentuk perwujudan kehendak Allah atas mahluk-Nya (Q.S Al-Qamar:49)
Nah, sampai disini sudah cukup jelas bukan terkait pengertian qada dan qadar , serta apa yang membedakan diantara keduanya.
B. Contoh Penerapan Qada dan Qadar
Setiap umat Islam harus meyakini adanya qada dan qadar Allah. Sebab keduanya termasuk rukun iman yang harus diimani. Sebagai hamba yang mengimani qada dan qadar Allah, kita harus paham bagaimana cara menerapkan iman tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari. Nah, sebelum kita bahas mengenai contoh nyata pengaplikasiannya, ada beberapa hal yang harus kita ketahui terlebih dahulu, diantaranya:1. Takdir
Banyak orang yang salah kaprah perkara takdir, yang menganggap bahwa takdir tidak bisa dirubah. Sehingga menganggap bahwa segala sesuatu yang diterimanya merupakan ketetapan Allah atas dirinya. Maka banyak orang yang pasrah terhadap nasibnya. Lalu, sebenarnya takdir itu apa sih? Sebab pemahaman ini penting sebelum kita beranjak ke pembahasan selanjutnya.
Pembagian Takdir
a. Takdir Muallaq
Merupakan takdir atau ketetapan yang masih tergantung pada ikhtiar dan usaha dari mahluk. Jadi maksudnya, takdir muallaq adalah takdir yang berada di dalam ranah usaha makhluk. Contoh takdir ini adalah kepintaran, kekayaan dan kesehatan. Tentu saja kalau kita ingin pintar, ya harus belajar, kan? Nah, artinya ada campur tangan usaha mahluk didalamnya.
b. Takdir Mubrom
Takdir yang kedua disebut takdir mubrom. Berbeda dengan takdir muallaq, takdir ini tidak bisa dirubah oleh mahluk, sebab semua karena kehendak Allah semata. Contoh dari takdir ini adalah kematian. Allah sudah menggariskan waktu kematian dari masing-masing mahluk-Nya, maka tidak ada yang bisa merubahnya baik memajukan atau mengundurkannya.
2. Contoh Qada dan Qadar
a. Contoh Kasus
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita menjumpai fenomena-fenomena yang menggambarkan qada dan qadar Allah. Nah, berikut ini adalah contohnya:
Untuk mendapatkan nilai yang baik, seorang mahasiswa harus rajin belajar. Nah, pada kasus ini nilai baik adalah sebuah takdir muallaq yang diterima mahasiswa, sedangkan kegiatan belajar adalah jalan untuk meraihnya. Dengan kata lain, kehendak atau ketetapan disini ada campur tangan manusia, berupa ikhtiar
Kasus berikutnya, misalnya Pak Budi saat ini berusia 35 tahun. Umur rata-rata manusia saat ini sekitar 60 tahun. Suatu hari Pak Budi mengalami kecelakaan, dan harus dirawat di rumah sakit. Karena sakitnya sangat parah, maka nyawa beliau tidak bisa terselamatkan.
Nah, dalam kasus ini umur kematian Pak Budi merupakan ketetapan dari Allah. Sedangkan berobat ke rumah sakit adalah wujud ikhtiar manusia. Jadi seberapa keras pun usahanya, jika sudah waktunya meninggal kita tidak akan bisa mengundurkannya. Sampai disini apakah Anda sudah paham? Sebenarnya masih ada banyak contoh lainnya.
b. Hikmah Beriman Kepada Qada dan Qadar
Tentu saja ketika Allah memerintahkan sesuatu kepada hamba-Nya, pasti ada maksud baik di baliknya. Begitu juga dengan mengimani qada dan qadar Allah, pasti ada hikmah di balik semua itu. Nah, berikut ini hikmah yang bisa kita dapatkan dari pemahaman pengertian qada dan qadar:
1. Selalu menyadari dan menerima kenyataan
2. Selalu bersikap tawakal kepada Allah
3. Selalu bersifat optimis dalam menjalani hidup
4. Melatih diri untuk selalu bersabar terhadap ketetepan Allah
5. Tidak bersifat sombong terhadap banyaknya nikmat yang didapat
6. Selalu merasa diawasi Allah SWT
7. Selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah
c. Ciri-ciri Orang yang Beriman Kepada Qada dan Qadar
Seorang yang senantiasa beriman kepada qada dan qadar Allah, sebenarnya dapat terlihat dari kehidupannya. Nah, berikut ini ciri-ciri orang tersebut:
1. Rajin dalam bekerja sebagai bagian dari iktiar dalam menjemput rizki
2. Selalu bersabar terhadap keadaan hidup
3. Tidak mudah menyerah dalam menjalani hidup
4. Selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan
5. Selalu mengisi hidup dengan hal-hal yang positif
6. Rajin dalam beribadah kepada Allah
d. Fungsi Iman Kepada Qada dan Qadar Allah
Al-Qur’an sebagai pedoman hidup telah menunjukan fungsi iman kepada qada dan qadar Allah, yaitu:
1. Semakin mendekatkan diri kita kepada Allah
2. Menanamkan sikap ikhtiar dan tawakal kepada Allah
3. Menanamkan sifat sabar dan bersyukur dalam menjalani hidup
4. Menanamkan sifat rendah hati dan tidak sombong
Nah, itulah informasi mengenai pengertian qada dan qadar serta contoh penerapannya dalam kehidupan. Semoga bermanfaat.
Pembagian Takdir
a. Takdir Muallaq
Merupakan takdir atau ketetapan yang masih tergantung pada ikhtiar dan usaha dari mahluk. Jadi maksudnya, takdir muallaq adalah takdir yang berada di dalam ranah usaha makhluk. Contoh takdir ini adalah kepintaran, kekayaan dan kesehatan. Tentu saja kalau kita ingin pintar, ya harus belajar, kan? Nah, artinya ada campur tangan usaha mahluk didalamnya.
b. Takdir Mubrom
Takdir yang kedua disebut takdir mubrom. Berbeda dengan takdir muallaq, takdir ini tidak bisa dirubah oleh mahluk, sebab semua karena kehendak Allah semata. Contoh dari takdir ini adalah kematian. Allah sudah menggariskan waktu kematian dari masing-masing mahluk-Nya, maka tidak ada yang bisa merubahnya baik memajukan atau mengundurkannya.
2. Contoh Qada dan Qadar
a. Contoh Kasus
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita menjumpai fenomena-fenomena yang menggambarkan qada dan qadar Allah. Nah, berikut ini adalah contohnya:
Untuk mendapatkan nilai yang baik, seorang mahasiswa harus rajin belajar. Nah, pada kasus ini nilai baik adalah sebuah takdir muallaq yang diterima mahasiswa, sedangkan kegiatan belajar adalah jalan untuk meraihnya. Dengan kata lain, kehendak atau ketetapan disini ada campur tangan manusia, berupa ikhtiar
Kasus berikutnya, misalnya Pak Budi saat ini berusia 35 tahun. Umur rata-rata manusia saat ini sekitar 60 tahun. Suatu hari Pak Budi mengalami kecelakaan, dan harus dirawat di rumah sakit. Karena sakitnya sangat parah, maka nyawa beliau tidak bisa terselamatkan.
Nah, dalam kasus ini umur kematian Pak Budi merupakan ketetapan dari Allah. Sedangkan berobat ke rumah sakit adalah wujud ikhtiar manusia. Jadi seberapa keras pun usahanya, jika sudah waktunya meninggal kita tidak akan bisa mengundurkannya. Sampai disini apakah Anda sudah paham? Sebenarnya masih ada banyak contoh lainnya.
b. Hikmah Beriman Kepada Qada dan Qadar
Tentu saja ketika Allah memerintahkan sesuatu kepada hamba-Nya, pasti ada maksud baik di baliknya. Begitu juga dengan mengimani qada dan qadar Allah, pasti ada hikmah di balik semua itu. Nah, berikut ini hikmah yang bisa kita dapatkan dari pemahaman pengertian qada dan qadar:
1. Selalu menyadari dan menerima kenyataan
2. Selalu bersikap tawakal kepada Allah
3. Selalu bersifat optimis dalam menjalani hidup
4. Melatih diri untuk selalu bersabar terhadap ketetepan Allah
5. Tidak bersifat sombong terhadap banyaknya nikmat yang didapat
6. Selalu merasa diawasi Allah SWT
7. Selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah
c. Ciri-ciri Orang yang Beriman Kepada Qada dan Qadar
Seorang yang senantiasa beriman kepada qada dan qadar Allah, sebenarnya dapat terlihat dari kehidupannya. Nah, berikut ini ciri-ciri orang tersebut:
1. Rajin dalam bekerja sebagai bagian dari iktiar dalam menjemput rizki
2. Selalu bersabar terhadap keadaan hidup
3. Tidak mudah menyerah dalam menjalani hidup
4. Selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan
5. Selalu mengisi hidup dengan hal-hal yang positif
6. Rajin dalam beribadah kepada Allah
d. Fungsi Iman Kepada Qada dan Qadar Allah
Al-Qur’an sebagai pedoman hidup telah menunjukan fungsi iman kepada qada dan qadar Allah, yaitu:
1. Semakin mendekatkan diri kita kepada Allah
2. Menanamkan sikap ikhtiar dan tawakal kepada Allah
3. Menanamkan sifat sabar dan bersyukur dalam menjalani hidup
4. Menanamkan sifat rendah hati dan tidak sombong
Nah, itulah informasi mengenai pengertian qada dan qadar serta contoh penerapannya dalam kehidupan. Semoga bermanfaat.