Pengertian Observasi
Observasi ini memiliki arti sebagai salah satu cara pengumpulan data yang memang dilakukan dengan sengaja dan sistematis, dimana seorang peneliti terjun langsung ke lapangan untuk melakukan pengamatan terhadap objek penelitian. Observasi juga bisa diartikan secara sempit dan luas, antara lain:a. Pengertian observasi dalam arti yang sempit yakni mengamati objek penelitian atau gejala tertentu yang ingin diselidiki secara langsung
b. Pengertian observasi dalam arti yang luas yakni mengamati objek penelitian atau gejala tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung
Nah, dalam melakukan observasi ini, seorang observer hendaknya bersikap teliti dan jeli terhadap objek yang ditelitinya, dan sebaiknya memang sampel yang diambil lebih dari satu agar bisa ditarik kesimpulan dan dilakukan perbandingan saat melakukan observasi. Selain harus teliti dan jeli, seorang observer juga hendaknya memenuhi syarat-syarat berikut ini:
a. Memiliki keterampilan serta pengetahuan terhadap cara pencatatan hasil observasi
b. Sanggup melakukan pencatatan terhadap setiap gejala
c. Telah menentukan cara serta alat yang hendak dipergunakan dalam melakukan observasi
d. Memahami tujuan dilakukannya observasi dan penelitian yang hendak dijalani
e. Memiliki pengetahuan serta pemahaman yang cukup terhadap objek yang akan diteliti
f. Benar-benar mencatat sesuai fakta di lapangan serta tidak mencampuradukkannya dengan spekulasi pribadinya
Dari penjelasan-penjelasan di atas, kita bisa tahu bahwa di dalam observasi ini ada tiga metode yakni pencatatan, pengamatan serta pemaknaan. Sedangkan untuk pencatatan itu sendiri masih dibagi menjadi dua cara, yakni melakukan pencatatan langsung ketika sedang melakukan observasi dan melakukan pencatatan secara tidak langsung yakni setelah observasi selesai dilakukan.
Proses pencatatan ini memang sebaiknya tidak dilewatkan oleh seorang observer. Mengapa? Karena observasi ini mengandalkan ingatan, sedangkan seorang manusia memiliki sifat alami untuk lupa terhadap sesuatu yang baru saja dialaminya. Maka dari itu, untuk menghindari sifat lupa dan kehilangan hasil observasi inilah seorang observer disarankan untuk langsung mencatat hasil observasinya.
Mengapa Observasi Ini Penting?
Pentingnya melakukan observasi ini berkaitan dengan tujuan dan manfaat dari observasi itu sendiri.a. Tujuan Observasi
Adapun tujuan dari observasi ini adalah agar bisa menggambarkan berbagai hal yang memiliki hubungan dengan objek penelitian secara langsung tanpa menggunakan perkiraan untuk kemudian bisa mengambil kesimpulan tentang hal tersebut.
b. Manfaat Observasi
Sedangkan manfaat dari observasi ini antara lain:
a. Memungkinkan seorang pembaca untuk menginterpretasikan hasil temuan seseorang
b. Observasi bisa menjelaskan suatu proses dimana peristiwa berlangsung serta bisa memperkirakan penyebabnya
c. Observasi bisa membantu seorang observer untuk mencatat berbagai hal yang terkadang tidak jelas keberlangsungannya
d. Observasi ini bisa dikombinasikan dengan metode penelitian yang lainnya
e. Kronologi dari suatu peristiwa bisa dilakukan secara runtut
f. Hasil observasi yang dilakukan bisa dikonfirmasikan dengan hasil penelitian
g. Memnambah pengetahuan atau wawasan observer yang mungkin saja sebelumnya tidak mengetahui apapun tentang gejala yang hendak diamati
Selain merujuk pada tujuan dan manfaat observasi, ada alasan lain yang menjadi landasan pentingnya observasi. Adapun landasan yang mendasari pentingnya observasi ini antara lain:
a. Observasi memungkinkan seorang peneliti untuk memahami fenomena yang sedang terjadi
b. Observasi bisa dijadikan sarana dalam melakukan evaluasi, misalnya evaluasi untuk kinerja para karyawan
c. Observasi bisa memberikan gambaran yang lebih real mengenai suatu fenomena
d. Observasi bisa dijadikan sarana untuk mendapatkan jawaban dari suatu pertanyaan yang sifatnya khusus dan spesifik
e. Observasi bisa dijadikan sarana untuk generalisasi ide ataupun hipotesis
Jenis-Jenis Observasi
Berdasarkan pendapat Marie Johada, jenis-jenis observasi antara lain:a. Observasi Eksperimental
Observasi eksperimental ini merupakan observasi yang dilakukan terhadap satu gejala yang telah disiapkan dengan sedemikian rupa untuk meneliti sesuatu yang sedang dicobakan. Ciri-ciri observasi eksperimental ini antara lain:
1. Aksi-reaksi yang terjadi saat observasi dicatat dengan cermat
2. Berbagai faktor yang tidak diharapkan pengaruhnya dikontrol sedemikian rupa
3. Situasi memang sengaja dibuat sedemikian rupa sehingga observer tidak mengetahui apa maksud dilakukannya observasi
4. Observasi biasanya dihadapkan pada situasi yang homogen
b. Observasi Partisipasi
Observasi partisipasi ini merupakan observasi yang dilakukan oleh seorang observer dimana observer tersebut terlibat secara langsung dan aktif dengan objek yang ditelitinya. Observasi jenis ini biasanya digunakan dalam penelitian yang sifatnya eksploratif.
c. Observasi Sistematik
Observasi sistematik biasa disebut juga dengan observasi berkerangka, yakni observasi yang kerangkanya ditentukan terlebih dahulu. Biasanya kerangka ini berisi tentang berbagai faktor yang hendak diobservasi menurut kategorinya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecermatan Observasi
Ada beberapa hal yang berpengaruh terhadap tingkat kecermatan observasi, antara lain:
a. Adanya prasangka serta keinginan dari observer yang melakukan observasi
b. Terbatasnya wilayah pandang dimana ada kemungkinan seorang observer memiliki kecenderungan untuk menaruh perhatian serta membandingkannya dengan kejadian yang lainnya
c. Kemampuan observer dalam menangkap suatu hbungan sebab akibat suatu fenomena
d. Ketelitian pencatatan
e. Pemahaman observer terhadap gejala yang diteliti
f. Kemampuan observer dalam menggunakan alat bantu
g. Terbatasnya kemampuan ingatan serta panca indra
Nah, berkaitan dengan faktor yang terakhir, yakni terbatasnya kemampuan observer dalam mengingat hasil observasi, makanya sangat disarankan agar seorang observer untuk mencatat hasil observasinya sesegera mungkin. Tetapi, selain menyiapkan catatan, hendaknya observer juga menyediakan kamera untuk memotret atau membuat video terhadap fenomena yang diamatinya.
Sedangkan mengenai keterbatasan panca indra, di dalam melakukan observasi kita tahu bahwa ada 2 indra utama yang diandalkan dalam melakukan pengamatan, yakni telinga dan mata. Telinga dan mata ini haruslah benar-benar sehat terutama mata karena mata lebih dominan penggunaannya dibandingkan dengan telinga. Nah, untuk mengatasi keterbatasan dua indra tersebut, seorang observer bisa mengajak orang lain untuk turut serta berperan sebagai pengamat.
Oke, itulah penjelasan kami mengenai pengertian observasi, pentingnya observasi, jenis-jenis observasi serta faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecermatan observasi. Semoga bermanfaat.