Pengertian wawancara secara umum ialah, komunikasi yang tejadi antara dua orang yakni narasumber dan pewawancara/wartawan. Wawancara merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap wartawan. Dan tentunya, wawancara yang berjalan dengan baik adalah jika pewawancara memberikan kesempatan waktu kepada narasumber untuk memberikan informasi secara menyeluruh dengan sejelas-jelasnya, bukan membatasi waktu jawab, yang akhirnya informasi yang tersampaikan hanya setengah-setengah. Wawancara adalah salah satu besar tercipta melalui informasi yang diperoleh oleh pewawancara dari narasumber.
Bagi seorang pewawancara, atau reporter atau wartawan, proses wawancara sangat penting dilakukan, karena informasi yang di dapat dari hasil wawancara tersebut, bisa dibilang merupakan tulang punggung dari suatu berita atau liputan yang sedang dibuat.
2. Terdapat orang yang melakukan wawancara (pewawancara).
3. Terdapat orang yang akan memberikan inforasi (narasumber).
2. Untuk mendapatkan informasi data secara akuratdari tangan pertama.
3. Untuk melengkapi teknik pengumpulan lainnya.
4. Untuk dilakukan pengujian terhadap data yang dikumpulkan lainnya.
Pada era bidang jurnalistik modern dikenal tiga macam berita yang dihasilkan melalui wawancara. Diantaranya yaitu:
1. Wawancara Berita
Pengertian wawancara berita ialah sebuah wawancara yang digunakan untuk memberikan berita keterangan yang didapat dari para ahli tentang berita yang sedang hangat.
2. Wawancara Profil Pribadi
Pengertian wawancara profil pribadi ialah memberikan kesempatan kepada seseorang untuk mengungkapkan kepribadian dan kehidupannya kepada wartawan melalui kata-kata yang dia buat sendiri.
3. Wawancara Kelompok
Pengertian wawancara kelompok ialah pandangan yang dilihat dari sisi suatu responden yang memiliki jumlah banak sehingga dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk dijadikan berita.
Pengertian wawancara secara tatap muka ialah suatu tehnik wawancara yang dilakukan secara langsung antara narasumber dan pewawancara. Biasanya sebelum wawancara berlangsung, telah dilakukan perjanjian tentang topik dan focus yang telah dirancang.
Wawancara ini memungkinkan penggalian informasi secara lebih mendalam dan spesifik karena sudah diarancang topic dan pembahasannya. Sehingga bersifat lebih khusus dalam hal kesempatan, tempat, dan juga waktu yang telah dijadwalkan.
2. Wawancara Lewat Telepon
Tipe Wawancara
Tipe wawancara dibagi menjadi dua, untuk tipe yang pertama dilakukan atas keinginan wartawan yang terlibat, jadi disini wartawan yang ingin mewawancarai narasumber. Sedangkan tipe yang kedua yakni atas keinginan narasumber, jadi disini narasumber yang biasanya mengundang wartawan untuk mewawancarainya. Hal ini juga biasa disebut dengan jumpa pers. Jumpa pers biasanya dilakukan untuk memperbaiki nama baik, menjelaskan suatu duduk perkara, dan lainnya.Bagi seorang pewawancara, atau reporter atau wartawan, proses wawancara sangat penting dilakukan, karena informasi yang di dapat dari hasil wawancara tersebut, bisa dibilang merupakan tulang punggung dari suatu berita atau liputan yang sedang dibuat.
Ciri-Ciri Wawancara
1. Wawancara dilakukan dengan tujuan pengumpulan fakta dan data yang ada.2. Terdapat orang yang melakukan wawancara (pewawancara).
3. Terdapat orang yang akan memberikan inforasi (narasumber).
Tujuan Wawancara
1. Untuk mengumpulkan data dan informasi sebanyak-banyaknya.2. Untuk mendapatkan informasi data secara akuratdari tangan pertama.
3. Untuk melengkapi teknik pengumpulan lainnya.
4. Untuk dilakukan pengujian terhadap data yang dikumpulkan lainnya.
Pada era bidang jurnalistik modern dikenal tiga macam berita yang dihasilkan melalui wawancara. Diantaranya yaitu:
1. Wawancara Berita
Pengertian wawancara berita ialah sebuah wawancara yang digunakan untuk memberikan berita keterangan yang didapat dari para ahli tentang berita yang sedang hangat.
2. Wawancara Profil Pribadi
Pengertian wawancara profil pribadi ialah memberikan kesempatan kepada seseorang untuk mengungkapkan kepribadian dan kehidupannya kepada wartawan melalui kata-kata yang dia buat sendiri.
3. Wawancara Kelompok
Pengertian wawancara kelompok ialah pandangan yang dilihat dari sisi suatu responden yang memiliki jumlah banak sehingga dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk dijadikan berita.
Bentuk Wawancara
1. Wawancara Secara Tatap MukaPengertian wawancara secara tatap muka ialah suatu tehnik wawancara yang dilakukan secara langsung antara narasumber dan pewawancara. Biasanya sebelum wawancara berlangsung, telah dilakukan perjanjian tentang topik dan focus yang telah dirancang.
Wawancara ini memungkinkan penggalian informasi secara lebih mendalam dan spesifik karena sudah diarancang topic dan pembahasannya. Sehingga bersifat lebih khusus dalam hal kesempatan, tempat, dan juga waktu yang telah dijadwalkan.
2. Wawancara Lewat Telepon
Wawancara melalui telepon biasanya dilakukan oleh pewawancara dikarenakan ingin mengkonfirmasi suatu informasi atau karena sudah dikejar deadline yang sudah mepet. Biasanya percakapan pada wawancara telepon ini tergolong singkat karena kebanyakan narasumber tidak mau memberikan informasi secara detail seperti pada saat wawancara tatap muka kecuali jika si narasumber memang sudah akrab dengan pewawancara atupun telah biasa menjadi narasumber.
Wawancara via telepon tentu tidak bisa sebagus jika dibandingkan dengan wawancara tatap muka. Ini dikarenakan pewawancara tidak bisa membaca mimik dan bahasa tubuh dari narasumber. Padahal biasanya, melalui bahasa tubuh dan mimik, pewawancara bisa menilai kebenaran dari ucapan sang narasumber.
3. Wawancara Kelompok
Wawancara kelompok ialah salah satu metode wawancara yang jumlah narasumbernya lebih dari satu orang dalam suatu kesempatan. Hal seperti ini biasanya dapat terjadi saat sedang meliput kejadian yang melibatkan banyak orang, misalnya kejadian benncana alam ataupun tindak kejahatan yang melibatkan orang banyak. Selain itu, wawancara kelmpok juga sering terjadi saat sedang meliput berita tentang sebuah keuarga, yang melibatkan semua anggta keluarga yang bahagia.
Pengertian wawancara terpimpin ialah wawancara yang memiliki alur dan pembahasan yang terarah. Dalam wawancara terpimpin, biasanya pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang terinci.
2. Wawancara Bebas
Pengertian wawancara bebas ialah suatu wawancara yang tidak memiliki daftar pertanyaan rinci yang sudah disiapkan sebelumnya. Biasanya pewawancara berhak menanyakan hal apapun yang ditujukan kepada narasumber namun perlu diingat agar pertanyaan-pertanyaan itu sudah sesuai dengan apa yang ingin didapatkan. Jika tidak berhati-hati, bisa saja muncul pertanyaan yang tidak terkendali.
3. Wawancara Bebas Terpimpin
Dalam wawancara bebas dan terpimpin, pewawancara mengkombinasikan kedua teknik tersebut sehingga wawancara dapat berjalan sesuai alur dan terarah juga berjalan secara santai dan tidak tegang. Biasanya pewawancara membawa daftar pertanyaan secara garis besar.
Sikap-Sikap Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Pewawancara
1. Ramah
Pewawancara dapat bersikap menyenangkan dan ramah sehingga dapat menarik minat narasumber untuk memberikan informasi yang ingin pewawancara dapatkan.
2. Adil
Dalam hal ini pewawancara harus bisa menghargai dan memperlakukan semua narasumber dengan perlakuan sama sehingga tidak memandang narasumber dari pangkat ataupun golongannya. Pewawancara diwajibkan untuk menghormati semua narasumber apapun keadaannya.
3. Santai
Maksud kata santai disini bukanlah bersantai-santai selama wawancara berlangsung sehingga tidak memperhatikan waktu. Namun, maksudnya ialah pewawancara harus bisa menghindarkan suasana wawancardari rasa tegang. Usahakanlah agar narasumber merasa nyaman dan tidak merasa sedang dihakimi ataupun diuji.
Jika hal tersebut dirasakan oleh narasumber, maka narasumber berhak untuk membatalkan wawancaranya dan hasil wawancaranya tidak ditulis dalam data pewawancara. Maka usahakan agar suasana saat wawancara tidak tegang.
4. Netral
Arti netral ialah pewawancara tidak boleh untuk membrikan komentar ataupun pendapatnya mengenai hasil data yang telah diperoleh dari narasumber tersebut. Walaupun itu bukan hal yang menyenangkan, namun pewawancara harus dapat bersikap objektif. Tugas pewawancara ialah merekam dan mencatat data yang telah diberikan kepada narasumber.
Metode ini membutuhkan alat rekaman yang bisa merekam seluruh keterangan dari narasumber sehingga pewawancara tidak kehilangan sedikitpun informasi yang telah disampaikan oleh narasumber. Tahap selanjutnya yakni pewaancara membuat transkrip Tanya jawab dan menjadikan sebuah berita.
2. Mencatat
Dalam metode ini biasanya pewawancara hanya menuliskan pointnya saja kemudian dikembangkan sendiri melalui kreasi inovatifnya namun tidak menyalahi sumber informasi utama.
Demikianlah diatas berbagai hal yang bisa kami jelaskan terkait wawancara dan seluk beluknya. Semoga bermanfaat.
Wawancara via telepon tentu tidak bisa sebagus jika dibandingkan dengan wawancara tatap muka. Ini dikarenakan pewawancara tidak bisa membaca mimik dan bahasa tubuh dari narasumber. Padahal biasanya, melalui bahasa tubuh dan mimik, pewawancara bisa menilai kebenaran dari ucapan sang narasumber.
3. Wawancara Kelompok
Wawancara kelompok ialah salah satu metode wawancara yang jumlah narasumbernya lebih dari satu orang dalam suatu kesempatan. Hal seperti ini biasanya dapat terjadi saat sedang meliput kejadian yang melibatkan banyak orang, misalnya kejadian benncana alam ataupun tindak kejahatan yang melibatkan orang banyak. Selain itu, wawancara kelmpok juga sering terjadi saat sedang meliput berita tentang sebuah keuarga, yang melibatkan semua anggta keluarga yang bahagia.
Jenis-Jenis Wawancara
1. Wawancara TerpimpinPengertian wawancara terpimpin ialah wawancara yang memiliki alur dan pembahasan yang terarah. Dalam wawancara terpimpin, biasanya pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang terinci.
2. Wawancara Bebas
Pengertian wawancara bebas ialah suatu wawancara yang tidak memiliki daftar pertanyaan rinci yang sudah disiapkan sebelumnya. Biasanya pewawancara berhak menanyakan hal apapun yang ditujukan kepada narasumber namun perlu diingat agar pertanyaan-pertanyaan itu sudah sesuai dengan apa yang ingin didapatkan. Jika tidak berhati-hati, bisa saja muncul pertanyaan yang tidak terkendali.
3. Wawancara Bebas Terpimpin
Dalam wawancara bebas dan terpimpin, pewawancara mengkombinasikan kedua teknik tersebut sehingga wawancara dapat berjalan sesuai alur dan terarah juga berjalan secara santai dan tidak tegang. Biasanya pewawancara membawa daftar pertanyaan secara garis besar.
Sikap-Sikap Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Pewawancara
1. Ramah
Pewawancara dapat bersikap menyenangkan dan ramah sehingga dapat menarik minat narasumber untuk memberikan informasi yang ingin pewawancara dapatkan.
2. Adil
Dalam hal ini pewawancara harus bisa menghargai dan memperlakukan semua narasumber dengan perlakuan sama sehingga tidak memandang narasumber dari pangkat ataupun golongannya. Pewawancara diwajibkan untuk menghormati semua narasumber apapun keadaannya.
3. Santai
Maksud kata santai disini bukanlah bersantai-santai selama wawancara berlangsung sehingga tidak memperhatikan waktu. Namun, maksudnya ialah pewawancara harus bisa menghindarkan suasana wawancardari rasa tegang. Usahakanlah agar narasumber merasa nyaman dan tidak merasa sedang dihakimi ataupun diuji.
Jika hal tersebut dirasakan oleh narasumber, maka narasumber berhak untuk membatalkan wawancaranya dan hasil wawancaranya tidak ditulis dalam data pewawancara. Maka usahakan agar suasana saat wawancara tidak tegang.
4. Netral
Arti netral ialah pewawancara tidak boleh untuk membrikan komentar ataupun pendapatnya mengenai hasil data yang telah diperoleh dari narasumber tersebut. Walaupun itu bukan hal yang menyenangkan, namun pewawancara harus dapat bersikap objektif. Tugas pewawancara ialah merekam dan mencatat data yang telah diberikan kepada narasumber.
Metode Wawancara
1. MerekamMetode ini membutuhkan alat rekaman yang bisa merekam seluruh keterangan dari narasumber sehingga pewawancara tidak kehilangan sedikitpun informasi yang telah disampaikan oleh narasumber. Tahap selanjutnya yakni pewaancara membuat transkrip Tanya jawab dan menjadikan sebuah berita.
2. Mencatat
Dalam metode ini biasanya pewawancara hanya menuliskan pointnya saja kemudian dikembangkan sendiri melalui kreasi inovatifnya namun tidak menyalahi sumber informasi utama.
Demikianlah diatas berbagai hal yang bisa kami jelaskan terkait wawancara dan seluk beluknya. Semoga bermanfaat.