Pengertian Sosialisasi - Alam diciptakan oleh yang Maha Kuasa dengan segala isinya agar setiap makhluk yang ada di dalamnya dapat hidup dengan damai dan tentram. Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan dapat hidup sendirian.
Ia perlu menjalin hubungan dengan manusia ataupun makhluk hidup lainnya serta alam sekitar. Untuk itu diperlukan suatu usaha dan proses untuk menjaga dan membina hubungan tersebut dengan bersosialisasi.
Nah untuk itu, khusus dalam pembahasan berikut ini, kami akan mengupas beberapa hal yang berkaitan dengan pengertian sosialisasi, tujuan, tahapan, dan macam-macam sosialisasi.
Charlotte Buchler berpendapat bahwa pengertian sosialisasi adalah suatu cara yang dilakukan oleh seseoraag agar dapat berguna dalam suatu kelompok atau masyarakat. Sedangkn Soerjono Soekamto menjelaskan bahwa pengertian sosialisasi sebagai langkah yang dilakukan agar dapat menjalankan fungsinya di dalam kehidupan sosial.
1. Mengembangkan pertahanan diri seseorang agar dapat hidup bermasyarakat.
2. Agar efektifitas dan efisiensi komunikasi semakin berkembang dalam setiap anggota masyarakat.
3. Meningkatkan sifat sadar dan taat hukum anggota masyarakat.
4. Agar setiap individu dapat memahami dan mengetahui peran dan fungsinya dalam kehidupan masyarakat.
Nilai-nilai dan aturan yang diajarkan dalam sebuah keluarga akan menentukan bagaimana cara seseorang bersikap dalam kehidupan masyarakat. Sehingga setiap orang tua harus mengerti peran dan tanggung jawab mereka pada anak-anaknya.
Contohnya, jika seorang anak berbuat salah maka orang tua memiliki kewajiban untuk memberikan pengarahan atau nasehat kepada anaknya agar kesalahan tersebut tidak terulang.
Ia perlu menjalin hubungan dengan manusia ataupun makhluk hidup lainnya serta alam sekitar. Untuk itu diperlukan suatu usaha dan proses untuk menjaga dan membina hubungan tersebut dengan bersosialisasi.
Nah untuk itu, khusus dalam pembahasan berikut ini, kami akan mengupas beberapa hal yang berkaitan dengan pengertian sosialisasi, tujuan, tahapan, dan macam-macam sosialisasi.
Pengertian Sosialisasi
Secara umum, pengertian sosialisasi adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang agar mampu melakukan peran dan fungsinya dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam melakukan usaha tersebut tentunya harus sesuai dengan hukum yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Hal ini dilakukan agar tercipta suatu sosialisasi yang positif dan sehat antar anggota masyarakat.Charlotte Buchler berpendapat bahwa pengertian sosialisasi adalah suatu cara yang dilakukan oleh seseoraag agar dapat berguna dalam suatu kelompok atau masyarakat. Sedangkn Soerjono Soekamto menjelaskan bahwa pengertian sosialisasi sebagai langkah yang dilakukan agar dapat menjalankan fungsinya di dalam kehidupan sosial.
Tujuan Sosialisasi
Sosialisasi dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:1. Mengembangkan pertahanan diri seseorang agar dapat hidup bermasyarakat.
2. Agar efektifitas dan efisiensi komunikasi semakin berkembang dalam setiap anggota masyarakat.
3. Meningkatkan sifat sadar dan taat hukum anggota masyarakat.
4. Agar setiap individu dapat memahami dan mengetahui peran dan fungsinya dalam kehidupan masyarakat.
Tahap dan Proses sosialisasi
Dalam kehidupan bermasyarakat, setiap individu melakukan bentuk dan tahap sosialisasi baik dalam kelompok atau skala yang kecil maupun dalam kelompok masyarakat yang luas. Adapun tahap dan proses sosialisasi yaitu sebagai berikut:1. Tahap Pertama atau Pengenalan
Tahap pertama ini adalah tahap yang paling penting bagi setiap manusia karena berawal dari proses kelahirannya sebagai manusia ke dunia. Seseorang akan mulai diperkenalkan dan diajari nilai nilai sosial yang akan ia perlukan nantinya. Pada tahap ini keluarga dan kerabat memiliki andil yang sangat besar bagi individu dalam bersosialisasi.Nilai-nilai dan aturan yang diajarkan dalam sebuah keluarga akan menentukan bagaimana cara seseorang bersikap dalam kehidupan masyarakat. Sehingga setiap orang tua harus mengerti peran dan tanggung jawab mereka pada anak-anaknya.
Contohnya, jika seorang anak berbuat salah maka orang tua memiliki kewajiban untuk memberikan pengarahan atau nasehat kepada anaknya agar kesalahan tersebut tidak terulang.
2. Tahap Lanjutan
Setelah seseorang dianggap mampu bersosialisasi dengan baik dalam lingkungan keluarga, ia akan diajarari untuk bersosialisasi dalam lingkungan lebih luas yaitu masyarakat.Setiap individu perlu mengetahui dan menjalankan nilai dan norma yang tertanam dalam suatu masyarakat agar ia mampu menemukan posisi dalam masyarakat dan berperan dengan baik dalam kehidupan sosial. Lingkungan sekitar sangat berpengaruh seperti teman, pendidikan sekolah serta media telekomunikasi dan informasi.
Seorang teman dan lingkungan pergaulan yang baik akan menciptakan seorang individu yang baik pula. Begitupun peran guru dan pendidikan yang diajarkan di sekolah dapat menentukan bagaimana seseorang bertindak dalam lingkungan masyarakat.
Zaman sekarang, media telekomunikasi dan informasi juga tidak kalah pentingnya bagi setiap individu. Informasi dapat dengan mudah didapat dan diperoleh baik melalui media online, televisi maupun lewat koran dan majalah. Setiap individu perlu diajarkan agar nantinya bisa secara mandiri membedakan mana informasi yang baik dan benar serta mana informasi yang salah dan merugikan.
Sosialisasi informal mengacu pada bentuk sosialisasi yang dilandaskan atas rasa persaudaraan dan penghargaan satu sama lain. Sosialisasi ini umumya terjadi antar teman, kenalan ataupun kelompok - kelompok kecil dalam suatu masyrakat.
Seorang anak yang melanggar suatu aturan atau hukum akan dijatuhi sebuah sanksi. Sebaliknya jika seorang anak dianggap patuh dan berperilaku baik maka akan diberi apresiasi atau penghargaan. Seorang anak dituntut untuk menjaga perannya dan memenuhi tanggung jawabnya dengan baik dan benar. Harapan orang tua juga dianggap sebagai tujuan yang harus dicapai.
Contohnya, orang tua yang memukul anaknya karena bolos sekolah atau orang tua yang memberikan uang jajan lebih kepada anaknya karena menang dalam sebuah perlombaan. Namun hal ini dapat memberikan dampak negatif terhadap cara sang anak bersosialisasi dalam suatu masyarakat.
Biasanya anak akan menjadi kurang mampu menghadapi tekanan dan persaingan dunia luar. Selain itu, anak juga tidak memiliki jati diri sendiri karena berfokus pada keinginan dan cita-cita orang tuanya.
Sedangkan dalam sosialisasi partisipatoris, anak adalah faktor yang diutamakan. Contohnya, seorang anak yang tidak dibatasi seiring dengan pergaulan dan prestasinya yang memuaskan. Sehingga bentuk sosialisasi ini dapat mengembangkan kemampuan bersosialisasi seorang anak karena tidak ada tekanan dan tuntutan dari orang tua.
Namun dalam sosialisasi seperti ini dibutuhkan peran orang tua dalam mengarahkan anak tersebut untuk bersoasialisasi dengan baik dan sesuai aturan yang ada dalam masyarakat. Komunikasi antara orang tua dan anak pun memegang peranan yang sangat penting.
Demikian penjelasan singkat mengenai pengertian sosialisasi, tujuan, tahapan, dan macam-macam sosialisasi. Komunikasi efektif dan efisien akan mewujudkan sosialisasi yang efektif dalam lingkungan masyarkat. Untuk itu mari kita menyadari dan menjalankan fungsi sosial kita sebagai manusia bermasyarakat dengan bersosialisasi yang baik dan benar.
Seorang teman dan lingkungan pergaulan yang baik akan menciptakan seorang individu yang baik pula. Begitupun peran guru dan pendidikan yang diajarkan di sekolah dapat menentukan bagaimana seseorang bertindak dalam lingkungan masyarakat.
Zaman sekarang, media telekomunikasi dan informasi juga tidak kalah pentingnya bagi setiap individu. Informasi dapat dengan mudah didapat dan diperoleh baik melalui media online, televisi maupun lewat koran dan majalah. Setiap individu perlu diajarkan agar nantinya bisa secara mandiri membedakan mana informasi yang baik dan benar serta mana informasi yang salah dan merugikan.
Macam-macam Sosialisasi
Sosialisasi dapat dibedakan sesuai tahap, bentuk dan cara yang dilakukan oleh seseorang dalam proses sosialisasi, yaitu sebagai berikut:1. Sosialisasi Primer dan Sekunder
Sosialisasi primer yang dimaksud di sini adalah sosialisasi yang terjadi pada tahap pertama sosialisasi dan berasal dari lingkungan keluarga seseorang. Sedangkan sosialisasi sekunder adalah tahapan lanjutan sosialisasi dari lingkungan keluarga menuju lingkungan masyarakat.2. Sosialisasi Formal dan Informal
Sosialisasi formal mengacu pada bentuk sosialisasi yang dilakukan seseorang dimana terdapat suatu aturan yang harus diikuti. Sosialisasi tersebut dikatakan baik dan lancar tergantung pada apakah aturan tersebut dipatuhi atau tidak. Umumnya aturan yang dimaksud adalah tata aturan pemerintah, lembaga pendidikan ataupun lembaga lainnya yang ada dalam masyrakat.Sosialisasi informal mengacu pada bentuk sosialisasi yang dilandaskan atas rasa persaudaraan dan penghargaan satu sama lain. Sosialisasi ini umumya terjadi antar teman, kenalan ataupun kelompok - kelompok kecil dalam suatu masyrakat.
3. Sosialisasi Represif dan Partisipatoris
Dalam lingkungan keluarga, sosialisasi represif ditandai dengan perintah orang tua yang bersifat mutlak dan harus didikuti oleh seluruh anggota keluarga termasuk anak-anaknya. Orang tua merupakan pusat dan mendominasi dalam bentuk sosialisasi ini.Seorang anak yang melanggar suatu aturan atau hukum akan dijatuhi sebuah sanksi. Sebaliknya jika seorang anak dianggap patuh dan berperilaku baik maka akan diberi apresiasi atau penghargaan. Seorang anak dituntut untuk menjaga perannya dan memenuhi tanggung jawabnya dengan baik dan benar. Harapan orang tua juga dianggap sebagai tujuan yang harus dicapai.
Contohnya, orang tua yang memukul anaknya karena bolos sekolah atau orang tua yang memberikan uang jajan lebih kepada anaknya karena menang dalam sebuah perlombaan. Namun hal ini dapat memberikan dampak negatif terhadap cara sang anak bersosialisasi dalam suatu masyarakat.
Biasanya anak akan menjadi kurang mampu menghadapi tekanan dan persaingan dunia luar. Selain itu, anak juga tidak memiliki jati diri sendiri karena berfokus pada keinginan dan cita-cita orang tuanya.
Sedangkan dalam sosialisasi partisipatoris, anak adalah faktor yang diutamakan. Contohnya, seorang anak yang tidak dibatasi seiring dengan pergaulan dan prestasinya yang memuaskan. Sehingga bentuk sosialisasi ini dapat mengembangkan kemampuan bersosialisasi seorang anak karena tidak ada tekanan dan tuntutan dari orang tua.
Namun dalam sosialisasi seperti ini dibutuhkan peran orang tua dalam mengarahkan anak tersebut untuk bersoasialisasi dengan baik dan sesuai aturan yang ada dalam masyarakat. Komunikasi antara orang tua dan anak pun memegang peranan yang sangat penting.
Demikian penjelasan singkat mengenai pengertian sosialisasi, tujuan, tahapan, dan macam-macam sosialisasi. Komunikasi efektif dan efisien akan mewujudkan sosialisasi yang efektif dalam lingkungan masyarkat. Untuk itu mari kita menyadari dan menjalankan fungsi sosial kita sebagai manusia bermasyarakat dengan bersosialisasi yang baik dan benar.