Situs kumpulan pengertian dan contoh artikel

Pengertian Drama, Jenis, Unsur, dan Ciri Penulisan Teksnya

Pengertian drama - Dalam dunia seni peran, drama termasuk jenis pertunjukan yang tetap bisa mempertahankan eksistensinya di tengah maraknya pertunjukan seni modern seperti film dan TV series. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah untuk tetap mempertahankan drama adalah dengan cara memasukkannya ke dalam sistem pembelajaran sejak sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Bahkan, di jenjang perguruan tinggi, drama dijadikan salah satu konsentrasi dari beberapa jurusan seperti seni dan sastra.
Pengertian Drama, Jenis, Unsur, dan Ciri Penulisan Teksnya

Pengertian Drama

Kata drama berasal dari Bahasa Yunani yaitu draomai yang artinya bertindak atau berbuat. Secara umum pengertian drama adalah sebuah karya sastra yang menggunakan naskah berisi dialog dan kemudian naskah tersebut direpresentasikan dalam bentuk peran oleh manusia.
Pengertian drama juga dibagi ke dalam arti luas dan sempit. Pengertian drama dalam arti luas adalah sebuah cerita yang dibuat pertunjukan atau dipertontonkan di depan khalayak umum. Sedangkan pengertian drama dalam arti sempit adalah sebuah kisah kehidupan manusia dan lingkungannya yang dibawa ke atas panggung.

Selain itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), drama merupakan pengembangan dari sebuah prosa yang menggambarkan sebuah kehidupan dan direpresentasikan melalui akting atau tingkah laku yang dipentaskan. Drama adalah sebuah kisah yang mengandung emosi dan konflik yang mampu mengguncang perasaan para penontonnya.
Selanjutnya, menurut Joseph T. Shipley, pengertian drama ialah pertunjukan yang mengandung mimik dalam setiap aksinya. Sedangkan menurut Tjahyono, pengertian drama merupakan salah satu cabang seni yang mengungkapkan soal kehidupan manusia melalui gerakan (action) dan percakapan.
Pada awalnya drama dikenal sebagai sesuatu yang dipentaskan di atas panggung. Namun, seiring perkembangan zaman, pementasan drama tidak harus selalu di atas panggung. Sebagai contohnya, kini drama bisa disaksikan di pinggir jalan atau taman yang dikenal dengan sebutan street drama.

Jenis-jenis Drama

Drama terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Drama berdasarkan macam kisahnya
a. Tragedi
Drama yang bercerita tentang sesuatu yang menyedihkan seperti cerita tentang kematian seorang yang dicintai.

b. Komedi
Drama yang bercerita tentang lelucon atau sesuatu yang dianggap lucu dan mengundang gelak tawa.

c. Trakomedi
Drama hasil perpaduan dari sesuatu yang menyedihkan dengan hal-hal lucu.

d. Opera
Drama yang penyajian dialognya dilagukan atau diiringi oleh aransemen musik.

e. Melodrama
Drama yang penyajian dialognya diiringi oleh musik-musik dramatis yang bisa menambah efek emosi dari cerita.

f. Farce
Drama yang hampir menyerupai dagelan. Dagelan sendiri merupakan sebuah cerita ringan yang mengundang tawa.

g. Tablo
Drama di mana para pemainnya tidak menggunakan dialog untuk menjelaskan isi cerita melainkan melalui setiap gerakan dari aktor.

h  Sendratari
Drama yang dalam pementasannya digabungkan dengan seni tari.


2. Drama berdasarkan sarana pementasannya
a. Drama panggung
Drama yang pementasannya dilakukan di atas panggung.

b. Drama radio
Drama yang pementasannya tidak bisa dilihat secara kasat mata melainkan hanya bisa didengar suaranya melalui radio.

c. Drama televisi
Drama yang pementasannya tidak bisa disaksikan secara langsung melainkan disiarkan menggunakan televisi jadi bisa ditonton di rumah atau tempat lainnya.

d. Drama film
Drama yang dipentaskan menggunakan media layar lebar dan biasanya dapat disaksikan di bioskop.

e. Drama wayang
Drama yang pementasannya diiringi oleh pagelaran wayang.

f. Drama boneka
Drama yang ceritanya tidak dimainkan langsung oleh manusia tetapi menggunakan tokoh boneka yang kemudian digerakkan oleh manusia di belakang panggung.


3. Drama berdasarkan ketersediaan naskah drama
a. Drama tradisional
Drama yang tidak menggunakan naskah dalam proses pementasannya. Dalam artian, para pemain hanya diberikan tema cerita lalu mengimprovisasi dialog, konflik, dan alur drama.

b. Drama modern
Drama yang menggunakan naskah dalam proses pementasannya. Dalam artian, apa yang dipentaskan sesuai dengan cerita dan alur yang tertulis di dalam naskah.

Unsur-unsur Drama

Drama mengandung dua unsur yaitu intrinsik dan ekstrinsi.

1. Unsur Intrinsik
Unsur yang berada di dalam cerita dari drama itu sendiri.

a. Tema
Merupakan ide pokok atau gagasan yang mendasari sebuah cerita dari drama. Tema dapat diungkapkan secara langsung maupun tidak langsung.

b. Alur
Merupakan rangkaian dari peristiwa di dalam drama atau jalannya cerita. Alur terdiri dari orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda. Selain itu, alur juga dibagi menjadi dua yaitu, alur maju dan alur mundur.

c. Penokohan
Merupakan pengklasifikasian pemain drama berdasarkan perannya seperti, pemeran utama, dan pemeran pendukung.

d. Watak
Merupakan pengklasifikasian pemain drama yang sebelumnya sudah dibagi menjadi pemeran utama dan pemeran pendukung dengan menambahkan sifat atau karakter dari masing-masing tokoh seperti protagonis, antagonis, dan tritagonis.

e. Latar
Merupakan situasi yang ingin ditampilkan di dalam cerita drama seperti tempat, waktu, dan suasana.

f. Amanat
Merupakan pesan yang ingin disampaikan dari adanya cerita drama tersebut. Amanat menjadi unsur penting karena memberikan nilai moral terhadap penonton.

2. Unsur Ekstrinsik
Unsur yang berada di luar cerita drama namun menjadi peran penting dari terselenggaranya sebuah pementasan drama seperti, pimpinan produksi, sutradara, penulis naskah, penata rias, penata kostum, penata properti, penata lampu, pengatur administrasi pertunjukan.

Selain itu unsur ekstrinsik bisa berupa aspek sosial budaya, ekonomi, politik, dan kelas pendidikan dari sebuah lingkungan. Hal ini diperlukan karena biasanya penulis naskah drama memiliki ide cerita yang diangkat langsung dari kondisi lingkungan sekitar atau sebuah kelompok tertentu.

Ciri-ciri Teks Drama

Teks drama memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan teks lain pada umumnya, antara lain:

1. Seluruh bagian cerita di drama ditulis dalam bentuk dialog termasuk pada bagian narasi yang dibuat sebagai dialog khusus untuk narator.
2. Setiap dialog pada drama tidak menggunakan tanda petik karena setiap dialog bukanlah pasti kalimat langsung.
3. Setiap dialog pada naskah dilengkapi dengan petunjuk tertentu yang ditulis di dalam tanda kurung. Umumnya petunjuk bisa berupa informasi gesture, perintah untuk berpindah posisi, atau keterangan lainnya yang bisa memperkuat watak dari seorang tokoh.
4. Setiap dialog diberi keterangan nama tokoh yang harus mengucapkan kalimat tersebut supaya tidak tertukar dengan tokoh lainnya.

Drama memiliki keunikannya sendiri yang mampu menarik animo masyarakat untuk menontonnya. Selain itu, banyaknya jenis drama yang berkembang menjadikan drama sebagai sebuah pertunjukan yang tidak pernah membosankan. Nah, itulah pengertian drama dan seluk beluknya. Semoga bermanfaat.
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Pengertian Drama, Jenis, Unsur, dan Ciri Penulisan Teksnya